Chapter 47. Melanjutkan Hidup

6.9K 682 18
                                    

Malam hari di rumah sakit, Christian duduk merenung. Ia sudah kembali kesini, ke depan ruang isolasi dimana Madelyn berada.

Chris berharap paling tidak ia bisa melihat keadaan Madelyn lewat kamera yang mengawasi, namun tidak, ia tidak mendapat izin untuk melakukannya.

Suara langkah kaki terdengar mendekat.

Chris tidak menengok. Ia terlalu lemas untuk sekedar melihat siapa yang datang.

Seorang perempuan duduk di samping Chris.

"Aku turut berduka cita Chris, dan turut sedih atas apa yang menimpa Madelyn."

Chris yang mendengar itu kini mengetahui siapa perempuan di sampingnya, namun ia tidak menjawab.

"Tadi aku nanya-nanya ke dokter tentang penyembuhan Madelyn, dan dokter bilang, waktu penyembuhan tergantung dari individu masing-masing."

"Hasilnya juga bervariasi, ada yang beberapa bulan, tapi ada juga yang tahunan, bahkan.. ada yang gak bisa sembuh sama sekali."

Chris yang mendengar itu mengepal tangannya kencang.

"Terus apa?" Chris akhirnya berucap.

"Apa yang kamu inginkan Vivian? apa yang kamu harapkan?"

Vivian membelalak. "Enggak, kamu jangan mikir negatif ke aku, sama seperti kamu, akupun berharap Madelyn cepet sembuh."

"Aku cuma.." Vivian menelan ludahnya. "Aku cuma mau bilang sesuatu ke kamu."

Chris perlahan menengok. Ia menunjukkan wajahnya yang pucat pada Vivian.

"Apa?" tanya Chris, ingin perempuan ini cepat-cepat pergi dari sini.

"Chris, apapun yang terjadi sama Madelyn, hidup kamu harus tetap berjalan."

"Aku paham Madelyn pasti penting buat kamu, tapi jangan sampai kamu lupa sama diri kamu sendiri."

"Kamu harus sehat terus dan melanjutkan hidupmu, ada banyak tanggung jawab yang kamu pikul, jangan sampai kamu terlarut dalam kesedihan ini, Christian."

Setelah mengucapkan kalimatnya, Vivian berdiri.

"Kalau gitu, aku pulang duluan," ucapnya.

Vivianpun berjalan meninggalkan Chris yang masih terdiam ditempatnya. Chris tidak bergerak, ia tidak merespon, namun ia mendengar semua ucapan Vivian.

Chris menghela nafasnya pelan.

Mudah bagi orang-orang mengatakan hal seperti itu, tapi bagaimana dengan Chris? bagaimana cara ia melanjutkan hidupnya dalam kondisi seperti ini?

***

Delapan hari kemudian.

"Jadi saya udah boleh liat Madelyn, dok?"

Dokter Nara mengangguk.

"Madelyn udah gak berontak lagi tiap ketemu orang, tapi.."

"Tapi apa dokter?" tanya Chris.

"Tapi dia juga gak ngasih reaksi apapun, gakpapa ya? jangan dipaksa," ucap dokter Nara.

"Iya, gakpapa dokter," jawab Chris.

Dokter Nara mengangguk. "Ayo masuk, saya temenin," ucap dokter Nara.

Chris mengikuti dokter Nara berjalan memasuki ruang rawat Madelyn.

Jantung Chris berdebar dengan kencang. Sudah lebih satu minggu ia belum diziinkan melihat Madelyn. Sudah lebih satu minggu ia tidak menyentuh tangan Madelyn.

MadelynTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang