Chapter 26. Hari Pertama Tinggal Bersama

10.2K 757 12
                                    

Saat ini sudah pukul 7 malam. Madelyn duduk di tepi kasur, ia merenung.

Madelyn sudah berada disini, di tempat tinggal barunya, atau lebih tepatnya, tempat ia menumpang, sebab rumah ini bukan miliknya.

Madelyn melirik sedikit ke arah luar kamar. Pintu kamarnya tidak tertutup karena sedari tadi, seorang laki-laki sedang sibuk memindahkan beberapa barang yang Madelyn bawa dari apartemen.

Laki-laki itu adalah Chris. Chris sedang memindahkan sekaligus merapikan barang-barang Madelyn di rumah ini.

Madelyn menelan ludahnya. Apakah ini benar-benar terjadi? ia dan Chris akan tinggal satu atap?

Tapi kenapa? kenapa Chris tidak membicarakan ini pada Madelyn sebelumnya? apakah pendapatnya tidak penting?

"Madelyn."

Madelyn menengok. Ia melihat Chris yang berdiri di dekat pintu kamarnya.

"Aku udah pesen makan malam, bentar lagi dateng, aku mandi dulu ya," ucap Chris.

Madelyn mengangguk pelan.

Chris berjalan ke arah kamarnya yang berada di samping kamar Madelyn, sementara Madelyn menghela nafasnya pelan.

Beberapa saat yang lalu, Geovano dan Rashila pamit pulang. Rashila mengatakan bahwa ia akan datang lagi esok hari, dan kapanpun Madelyn membutuhkannya, namun Madelyn melarangnya.

Rashila sudah terlalu sering bolos kuliah demi menemaninya.

Meskipun disaat yang sama, Madelyn belum yakin ia bisa tinggal disini berdua bersama Chris.

Bukankah ini akan sangat aneh? Madelyn dan Chris jadi seperti dua orang yang sedang kumpul kebo. Tinggal di rumah yang sama tanpa ada status pernikahan.

Rasanya benar-benar aneh. Terlebih lagi komplek ini banyak diisi oleh pasangan-pasangan suami istri baru.

Madelyn mengacak rambutnya pelan.

Kenapa Chris melakukan semua ini?? memangnya mereka pasangan suami istri??

"Permisi! gopud!"

Madelyn mendengar suara itu dari luar. Iapun segera bergegas dan menerima paket makanan yang telah dipesan oleh Chris.

***

Saat ini, Madelyn sudah berada di ruang makan. Ia sedang menyiapkan semua makanan yang baru sampai.

Madelyn menelan ludahnya. Chris memesan begitu banyak, padahal mereka hanya berdua disini.

Baru saja Madelyn hendak duduk, ia menyadari sebuah ponsel yang tergeletak di meja makan.

Awalnya, Madelyn pikir itu adalah ponsel Chris, namun setelah ia perhatikan lagi, itu bukan ponsel Chris.

Seketika, nafas Madelyn mulai tak beraturan. Ia memegang dadanya, berusaha menghilangkan rasa sesak disana.

Ingatan tentang malam itu kini kembali lagi. Ingatan tentang apa yang sudah dilakukan Marcel padanya.

Madelyn refleks mendekat. Ia hendak mengambil ponsel tersebut.

"Madelyn."

Suara Chris membuat Madelyn berhenti. Ia menengok ke arah Chris yang baru saja memasuki ruang makan.

Chris mendekat dan langsung mengambil ponsel milik Marcel yang tak sengaja ia letakkan di meja makan. Ia memasukkannya ke dalam kantung celana pendek yang ia kenakan.

Madelyn yang melihat itu tak kuasa. Dengan cepat, ia mendekat, hendak merebut ponsel tersebut dari kantung Chris.

"Aku mau liat," ucap Madelyn.

MadelynTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang