Chapter 65. Berjuang Sampai Akhir

9.2K 838 26
                                    

Saat ini di pinggir jalan kota Jakarta yang begitu panjang, seorang perempuan sedari tadi berjalan sendirian. Ia menatap ke depan, berusaha tidak terjatuh meskipun tubuhnya terasa lemah.

Madelyn sedari tadi memegang perutnya. Ia berbicara di dalam hati pada janin yang ada didalam sana. Sedikit lagi, sedikit lagi Chris kecil, ucapnya.

Setelah berhasil kabur dari rumah sakit, Madelyn memulai perjalanannya. Ia pergi ke tujuan pertamanya, sebelum ke tujuan kedua yang belum ia ketahui letaknya.

Madelyn akan pulang ke rumah, sebelum pergi dan meninggalkan semuanya.

Madelyn akan bawa bayinya pergi dari sini. Ia sudah siap dibenci. Ia sudah siap disebut perempuan tidak tahu diri.

Tapi sebelum melakukannya, Madelyn harus mengambil sesuatu yang terlalu berharga baginya untuk ditinggalkan. Madelyn tidak mau meninggalkan itu sendirian.

***

Akhirnya setelah begitu panjang perjalanan ia lewati dengan kedua kakinya, Madelynpun sampai di perumahan.

Dengan tenaganya yang sedikit tersisa, juga doa agar bayi di dalam perutnya baik-baik saja, Madelyn berjalan menuju rumah, rumah yang mungkin tak bisa Madelyn sebut rumah lagi setelah ini.

Madelyn tidak melihat ada mobil yang parkir di garasi. Itu artinya, Chris belum pulang. Padahal sudah larut malam.

Meskipun khawatir, tapi Madelyn akan menjadikan ini kesempatan baginya.

Dengan kunci yang ia ambil dari tas ibunya, Madelyn membuka gerbang. Setelah itu ia masuk ke dalam rumah.

Bruk!

Karena terlalu lelah, Madelyn terjatuh ketika hendak memasuki kamar. Ia kini terduduk di lantai, mengatur nafasnya yang terengah-engah.

Satu persatu airmatanya berjatuhan. Melihat isi rumah ini selalu membawa memori yang begitu jelas di dalam ingatannya.

Christian adalah cinta dalam hidupnya. Tidak ada yang dapat mengubah fakta itu.

Tapi jika Madelyn akan mati setelah ini, maka hal terakhir yang ia inginkan adalah melahirkan bayi yang merupakan bukti dari cinta antara dirinya dan Chris.

Madelyn hanya ingin itu. Ia tidak ingin yang lain.

Dengan kedua kakinya yang sudah gemetaran karena kelelahan, Madelyn berusaha bangkit. Ia berjalan masuk ke dalam kamar.

Madelyn melihat kasur berukuran besar yang ada di dalam kamar itu. Ia bisa melihat dirinya dan Chris yang sedang memeluk satu sama lain, mencium satu sama lain, begitu jelas dalam halusinasi di pikirannya.

Madelyn akan selalu mengingat itu. Madelyn tidak akan lupa pada hal itu.

Kini Madelyn berjalan menuju lemari pakaiannya. Ia mencari sesuatu yang ia simpan di dalam sana.

Tak juga menemukannya, akhirnya Madelyn mulai mencari di tempat lain. Ia berjalan ke arah laci.

Dengan jantung yang berdetak kencang karena takut kehilangan, Madelyn terus mencari. Ia hanya ingin membawa benda itu. Ia hanya ingin membawa pergi benda itu dari rumah ini.

Tangan Madelyn gemetaran. Dunianya hancur sekedar berpikir bahwa dirinya tidak dapat menemukan benda itu.

Namun takdir berkata lain, Madelyn menemukannya.

Ia menemukan foto itu, foto hasil USG bayi pertamanya yang selalu ia simpan dengan baik.

Madelyn melihatnya. Sedikit gambaran tentang bagaimana Maura akan terlihat di dunia ini. Jika saja takdir dalam hidupnya tidak seburuk yang ia dapatkan.

MadelynTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang