Chapter 33. Satu Langkah Terakhir

8.4K 726 23
                                    

Sudah pukul dua pagi. Madelyn yang tidur di pelukan Chris, kini terbangun.

Madelyn menyadari Chris yang belum memejamkan matanya. Laki-laki itu masih menatap ke langit-langit kamar.

"Chris..?" panggil Madelyn.

Chris tersentak. Ia langsung melihat Madelyn.

"Lah? kok bangun?" tanya Chris.

Madelyn mengerjap pelan. Sesungguhnya, Madelynpun tidak bisa benar-benar tidur.

"Kamu mikirin apa?" tanya Madelyn.

Chris menghela nafasnya. Ia kembali menatap langit-langit.

"Aku lagi mikirin tentang jalan keluar dari rumitnya hubungan kita."

Chris tersenyum. "Bukankah ini kesempatan emas? ini yang kita tunggu-tunggu dari dulu Madelyn," ucap Chris.

Madelyn yang mendengar itu kini terdiam. Ia terdiam berpikir.

Madelyn jadi ingat ucapan Chris kemarin. Tentang rencananya untuk keluar dari pekerjaan dan bekerja pada ayahnya, dengan syarat ayahnya harus mengizinkannya menikahi Madelyn.

Madelyn menelan ludahnya.

"Chris, sebenarnya, apa yang membuat kamu membangkang ke ayahmu? kenapa dari awal kamu gakmau kerja di perusahaan keluargamu?" tanya Madelyn.

Chris sedikit tersentak. Ia tidak menyangka Madelyn akan menanyakan tentang hal itu padanya.

Chris tersenyum. "Aku adalah orang yang sangat menikmati progres, Madelyn."

Chris menatap Madelyn, kekasihnya yang kini terlihat bingung.

"Waktu aku lulus kuliah, aku tau kalau aku akan langsung dapat posisi tinggi di perusahaan ayahku, dan menurutku itu aneh, gak seru," tutur Chris.

"Aku ingin tau gimana rasanya memulai karir dari nol, aku ingin tau apa aja rintangan yang harus aku hadapin, dan apa aku sanggup hadapin rintangan-rintangan itu?"

"Karena aku yakin progres adalah fondasi yang kuat untuk membuat seseorang sukses di masa depan, aku ingin jadi orang yang seperti itu, bukan orang yang sukses hanya karena keturunan," ucap Chris.

"Self-made CEO, aku mau punya julukan itu di masa depan," lanjut Chris.

Madelyn yang mendengar itu kini terdiam. Ia tak menyangka Christian memiliki mimpi sebesar itu dalam karirnya.

Sementara Chris tersenyum. Ia menghela nafasnya pelan.

"Tapi kayanya, udah saatnya mimpi itu aku tinggalin, karena manusia pada dasarnya cuma bisa berencana, kalo takdir gak berkehendak, ya mau diapain?" ucap Chris menatap Madelyn.

Madelyn yang mendengar itu tak kuasa.

Itu artinya Chris akan melepaskan mimpinya, hanya supaya ia diberi izin untuk menjalin hubungan dengan Madelyn?

Tiba-tiba, Madelyn bangkit dan duduk di atas kasur.

"Madelyn? kenapa?" tanya Chris menatap Madelyn yang tak menatapnya.

"Chris..?" panggil Madelyn.

Madelyn menengok dan melihat Chris. Ada bendungan airmata di kedua matanya.

Chris yang melihat itu membelalak. "Madelyn??" ucapnya segera mendekat.

"Chris, aku.." ucap Madelyn tak kuasa.

"Kamu kenapa?" tanya Chris mulai khawatir.

"Chris, kita putus aja."

"Hah??"

MadelynTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang