Chapter 11. Transaksi Ilegal (part 2)

9.3K 959 37
                                    

Saat ini, Madelyn berjalan pelan menuju pintu apartemennya.

Ia sesaat terdiam di depan pintunya, menarik nafas, setelah lelah seharian bersembunyi dan menangis.

Dengan lemas, Madelyn membuka kunci pintu apartemennya.

Baru saja hendak masuk, Madelyn melihat ke arah samping.

Madelyn melihat dua orang laki-laki mengenakan masker, berjalan ke arahnya.

"Madelyn?" panggil salah satu dari mereka.

Madelyn mengerjap. Ia tidak mengenal dua orang ini.

"Kamu Madelyn kan?" tanya salah satu dari mereka.

Madelyn yang tidak tahu apa-apa, hanya mengangguk pelan.

Kedua laki-laki itu saling menatap. "Anjir, cakep banget persis di foto," bisik salah satu dari mereka.

"Siapa ya?" tanya Madelyn.

Kedua laki-laki itu kembali menatap Madelyn. 

"Aku yang tadi pagi di twitter."

"Twitter?" ucap Madelyn mengernyit bingung.

Laki-laki itu tersenyum. "Yuk langsung aja, aku gak bisa pulang malem-malem," ucapnya.

Madelyn yang mendengar itu semakin mengernyit.

"Langsung apa ya? sorry gua gak kenal kalian siapa, mungkin salah orang," ucap Madelyn.

Kedua laki-laki itu saling menatap.

"Kamu bercanda?" ucap salah satu dari mereka.

"Hah?" sahut Madelyn.

Madelyn berdecak kesal. Ia hendak menghiraukan dua laki-laki tak jelas ini.

Baru saja Madelyn melangkah masuk ke apartemennya, tiba-tiba dua laki-laki itu mendorong Madelyn ke dalam.

Tubuh Madelyn kini tersungkur di lantai.

Dua orang laki-laki itu seketika masuk ke dalam.

Madelyn mengerjap tak percaya.

Apa ini??

"TOL-"

Baru saja Madelyn hendak berteriak meminta pertolongan, laki-laki itu keburu menutup pintu apartemen Madelyn.

Ia mendekat kemudian membekap mulut Madelyn.

"Kamu jangan macem-macem Madelyn, jangan coba-coba nipu kita," ucapnya.

Madelyn mengerjap tak percaya.

Apa ini?? ia tidak pernah menipu siapapun!

"Ahh!"

Madelyn menggigit tangan laki-laki itu, kemudian ia bangkit dan hendak berlari.

Namun Madelyn langsung diselengkat menggunakan kaki, hingga ia kembali terjatuh ke lantai.

Salah satu dari laki-laki itu menarik rambut Madelyn yang panjang.

"Wah anj*ng ni cewek, udah gua transfer juga duitnya."

Madelyn berteriak dan berusaha melepaskan jambakan di rambutnya.

Laki-laki tersebut langsung berjongkok dan menahan kedua tangan Madelyn.

"Woy! tutup mulutnya buruan!"

Teman dari laki-laki itu mengambil dasi dari dalam kantung celananya, kemudian mengikat mulut Madelyn agar tidak bisa berbicara.

Kini Madelyn tak bisa lagi berteriak, hanya ada gumaman tak jelas yang keluar dari mulutnya.

"Iket tangannya juga!" ucap laki-laki itu pada temannya.

MadelynTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang