Madelyn adalah perempuan yang kuat, ia tidak suka terlihat lemah di depan orang lain.
Namun entah kenapa, tiap berhadapan dengan laki-laki bernama Christian, seluruh kekuatannya seketika luntur? tubuhnya bergerak seolah ia adalah submissive? sesuatu...
Siang itu di depan sebuah rumah, Madelyn turun dari mobil dibantu oleh suaminya. Sang ibu juga membantunya dengan cara menggendong bayi kecilnya yang hari ini genap berusia satu bulan.
Madelyn merasa bersalah pada Chris kecil. Meskipun sehat, ia harus menghabiskan satu bulan pertamanya di dalam rumah sakit.
Hal itu disebabkan karena Madelyn harus dirawat pasca operasi persalinannya. Kondisi tubuhnya yang begitu lemah membuatnya harus terus diawasi oleh dokter dan perawat.
Namun kini semua sudah berlalu. Madelyn sudah diizinkan pulang. Ia sudah tidak sabar membawa Christopher ke rumah untuk pertama kalinya.
“Makasih ma,” ucap Madelyn, menerima Christopher kembali dari ibunya.
“Kamu bisa?” tanya Naomi, khawatir pada Madelyn.
“Bisa kok, sampe ke dalem rumah aja,” jawab Madelyn.
Naomi akhirnya memberikan Christopher pada Madelyn. Madelyn tak kuasa tersenyum. Ia melihat wajah bayi kecilnya yang masih tidur pulas.
Madelyn menyentuh wajahnya dengan lembut. Ia tak henti-hentinya tersenyum.
“Ayo masuk.”
Chris mendekati Madelyn setelah selesai menurunkan barang dari mobil. Madelynpun mengangguk. Ia berjalan bersama Chris dan juga ibunya memasuki rumah.
“Welcome home, Christopher,” bisik Madelyn pada puteranya setelah mereka masuk ke dalam, kemudian mengecup pipi mungilnya dan kembali tersenyum.
Sementara Chris meraih tangan kanan puteranya yang masih mengenakan sarung berwarna biru muda. Ia menggoyang-goyangkan pelan seolah mereka sedang bersalaman.
“Mohon kerjasamanya, jangan ngerecokin rumah ya,” ucap Chris.
Madelyn terkekeh pelan. Ia berusaha tidak berisik agar puteranya tidak terbangun dan berujung menangis dengan kencang.
Namun sudah terlambat, sebab Chris besar tiba-tiba mendekat dan mengecupi wajah Chris kecil dengan tidak sabar.
Suara nyaring bayipun terdengar. Christopher terganggu karena pergerakan ayahnya yang grasak-grusuk hingga membuatnya terbangun dari tidur.
“Bangun dia,” ucap Chris, menatap Madelyn tanpa merasa bersalah.
“Ck, kamu mah,” sahut Madelyn kesal.
Naomi yang melihat itu terkekeh pelan. Ia berjalan mendekati pasangan suami istri itu.
“Udah gakpapa, susuin aja dulu, nanti juga tidur lagi,” ucap Naomi menatap Chris kecil yang menangis dengan kencang.
Madelyn mengangguk. Ia akhirnya berjalan memasuki kamar, diikuti oleh Chris bersamanya.
*end of preview*
***
***
***
yuk yg mau baca kelanjutan extra chapter cerita Madelyn bisa langsung ke karyakarsa.com/finecinnamon (link bio)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ada 4 extra chapter yg bisa dibaca dengan berlangganan Paket Lengkap 16.000 / bulan, atau bisa beli satuan seharga 5.000 / chapter
