Chapter 6. Permintaan Tak Terduga

12K 996 22
                                    

Sore hari di jalanan kota Jakarta yang padat, Madelyn sudah duduk dengan tenang di dalam mobil Chris.

Sedari tadi keduanya belum berbicara. Mereka hanya memperhatikan jalanan dan berharap macet ini segera berakhir.

"Kamu mau bawa aku kemana?" tanya Madelyn akhirnya, memecah keheningan.

"Hm ada, restoran favorite kalo lagi kumpul sama temen-temen dan keluargaku," jawab Chris.

Madelyn menghela nafasnya kasar.

"Kamu masih kesel sama aku?" tanya Chris.

Madelyn tak menjawab.

"Kamu kesel karena aku gak ceritain soal Andika?" tanya Chris lagi.

Madelyn sontak menatap Chris. Namun ia masih belum berucap.

"Yaudah, yaudah, aku ceritain," ucap Chris.

"Jadi aku dan Andika itu rival."

"Rival??"

Chris mengangguk. "Gaktau sih dia nganggep gitu apa enggak, tapi aku nganggepnya gitu."

"Aku satu jurusan sama dia waktu kuliah, satu kelas juga, dan dulu kita sama-sama berjuang buat diterima magang di Emery Group, dan ternyata yang keterima cuma aku."

"Akhirnya setelah lulus, aku otomatis kerja di Emery karena udah direkomendasiin langsung sama om Gabriel, sedangkan Andika masih harus lewatin proses lamaran kaya karyawan lain."

Madelyn yang mendengar itu mengernyit. Ia jadi penasaran, sesungguhnya, apa kelebihan Chris sampai-sampai om Gabriel merekomendasikan dirinya?

"Mungkin karena itu, Andika jadi gak suka sama aku, intinya dia kalah saing sama aku."

Madelyn mengangguk-angguk.

"Dan sekarangpun kamu udah naik jabatan sedangkan dia masih staff biasa," ucap Madelyn.

"Bener," sahut Chris.

Chris yang sedang menyetir melirik ke arah Madelyn.

"Sialnya, aku gaktau kalau dengan aku naik jabatan, itu artinya Andika yang gantiin aku jadi pembimbing magang kamu."

Madelyn mengernyit. "Ya emang kenapa? kan cuma pembimbing magang," ucapnya.

"Ck." Chris berdecak kesal.

"Dia aja tadi hampir nyuri kesempatan untuk deket-deket sama kamu. Aku gak terima."

Madelyn menghela nafasnya kasar.

"Gak usah aneh-aneh, emangnya kamu siapa gak terima ada cowok lain deketin aku?" ucap Madelyn.

"Calon suamimu di masa depan," jawab Chris dengan percaya diri.

"Huek," ucap Madelyn pura-pura muntah.

Chris terkekeh geli.

Mobil yang Chris bawa akhirnya tiba di depan restoran. Chris langsung memarkirkannya dan mereka berdua turun dari mobil.

Langit sudah mulai gelap. Sebentar lagi jam makan malam akan tiba. Chris dan madelynpun masuk ke dalam restoran.

***

Chris dan Madelyn sudah berada di meja. Mereka sudah mulai makan malam. Chris membawa Madelyn ke restoran Jepang dimana mereka bisa merebus dan memanggang makanan mereka sendiri.

"Sebenernya aku lebih suka ajak kamu ke restoran Italia kaya waktu itu, tapi kalau untuk perayaan, lebih enak yang begini," ucap Chris.

Madelyn mengangguk sambil memanggang daging di meja mereka.

MadelynTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang