Madelyn

Chapter 4. Hari yang Memalukan

ssstt yg udah pernah selesai baca cerita Geo-Shila, mohon jangan spoiler, thank u 🙏🏻😂

***

Madelyn mengerjap dan berusaha menyesuaikan pandangannya dengan cahaya. Setelah sepenuhnya tersadar, ia bangkit.

Madelyn menatap sekeliling. Ia sudah berada di atas kasur apartemennya.

Madelyn menelan ludah. Ia ingat apa yang terjadi semalam. Ia dan Chris pergi ke bar dan mereka berdua minum hingga mabuk.

Lalu? Setelah itu??

Madelyn melihat pakaiannya yang masih lengkap. Ia menghela nafasnya lega. Ia pikir Chris sudah menghabisinya.

Madelynpun mengambil ponselnya di dalam tas dan melihat pesan dari Chris.

"Semalam kamu hang over, jadi aku terpaksa ambil kunci apartemen dari tas kamu supaya bisa masuk."

"Makasih ya udah mau makan malam sama aku, Madelyn."

Madelyn yang membaca itu langsung berbaring di kasur. Sesungguhnya, makan malamnya bersama Chris berjalan lancar. Akan tetapi Madelyn tidak bisa tenang jika ia tidak tahu apa yang terjadi seluruhnya.

Madelyn menggigit bibirnya. Ia tidak melakukan hal yang aneh 'kan? batinnya berharap.

***

Keesokan harinya.

Madelyn berjalan memasuki gedung perusahaan Emery Group. Ia memasuki ruangan divisi dimana dirinya ditempati.

Ruangan masih sepi. Belum ada karyawan yang tiba.

Madelyn duduk dengan tenang.

Mejanya masih sama seperti yang sebelumnya, yaitu berada tepat di samping meja seseorang yang ia pikirkan sedari tadi.

"Selamat pagi, Madelyn."

Madelyn tersentak. Ia sontak berdiri.

"Pagi, pak Chris," jawab Madelyn.

Christian tersenyum dan berjalan ke arah mejanya.

Chris sudah mengenakan pakaian formal ala pegawai kantoran. Namun pakaian Chris lebih santai dibanding Madelyn, karena Chris adalah salah satu karywan lama di perusahaan ini.

Chris sudah bekerja disini bahkan saat dirinya masih kuliah, sama seperti Madelyn, diawali lewat magang.

Gabriel selaku pimpinan menyukai Chris karena kinerjanya yang baik, namun bukan hanya itu, Chris memiliki satu bakat yang terpendam dan tak banyak diketahui orang lain.

Hacking dan programming.

Saat Gabriel tahu tentang itu, Gabriel langsung menjadikan Chris salah satu orang dalam tim khususnya. Tim yang bekerja untuk perusahaan, namun diluar perusahaan.

Chris kini duduk di kursi kerjanya. Ia mulai melihat berkas-berkas yang sudah ada di meja.

Namun perhatian Chris langsung teralihkan saat ia melihat seorang perempuan yang berdiri di samping kursinya.

"Kenapa, Madelyn?" tanya Chris.

Madelyn berdiri dengan gugup.

"Pak Chris, saya tau saya gak boleh ngomongin hal diluar kerjaan waktu lagi di kantor, tapi mumpung sepi," ucap Madelyn.

Chris tersenyum geli. "Kenapa emang?"

"Itu, semalam maaf ya ngerepotin," ucap Madelyn.

"Iya, gakpapa, gak repot kok," jawab Chris.