Chapter 44. Tragedi

7.3K 722 55
                                    

Madelyn akhirnya tiba di kontrakan ibunya. Ia mengetuk pintu.

Tak lama, Marcel membuka pintu tersebut, membuat Madelyn tersentak.

"M-mama!" panggil Madelyn yang panik.

Madelyn mundur perlahan, hingga suara ibunya terdengar dari dalam.

"Madelyn? kamu datang??"

"Iya!" jawab Madelyn seolah meminta ibunya segera menghampirinya di depan.

Naomi akhirnya muncul dari kontrakan tersebut.

"Marcel, mandi sana," ucap Naomi pada Marcel.

Marcel menghela nafasnya dan masuk kembali ke dalam kontrakan, sementara Madelyn masih mengatur jantungnya yang berdetak kencang tiap kali berhadapan dengan kakaknya.

"Ayo masuk," ajak Naomi.

Madelyn mengangguk. "Aku bawa makanan buat mama," ucap Madelyn menunjukkan tentengan yang ia bawa.

"Wah, makasih banyak, mama baru mau masak untuk makan siang."

"Gak usah ma, makan yang Madelyn bawa aja," ucap Madelyn.

"Oke kalau gitu, tapi mama tetep mau masak sesuatu buat kamu."

Madelyn mengernyit. "Apa?"

"Sayur, mama udah liat resep sayur yang bagus buat ibu hamil," ucap Naomi sambil mengelus perut Madelyn.

Madelyn tersenyum. Iapun mengangguk. "Ayo aku bantu," ucapnya.

"Ohiya, emangnya kamu gak magang hari ini?" tanya Naomi sambil berjalan masuk.

Madelyn menelan ludahnya. Sesungguhnya, Madelyn bahkan sudah tidak tahu bagaimana nasib magangnya sekarang. Setelah hamil, Madelyn tak pernah lagi memikirkan hal tersebut.

***

Sementara itu di sebuah kantor perusahaan, Rashila berjalan masuk dengan tergesa.

Setelah berhasil kabur dari para security yang mencurigainya, kini Rashila harus berhadapan dengan resepsionis.

"Mbak! saya mau ketemu pak Chris!" ucap Rashila terengah-engah.

"Pak Christian?" tanya resepsionis tersebut.

Rashila mengangguk-angguk.

"Udah bikin janji sebelumnya?"

Rashila menggeleng.

"Maaf mbak, pak Christian adalah co-directur di kantor ini, dia gak bisa sembarangan ketemu orang," ucap resepsionis tersebut.

"T-tapi ini penting!" ucap Rashila.

"Maaf mbak, tapi-"

"Ish buruan!!" ucap Rashila kesal.

Dua security tadi hendak menghampiri Rashila karena sudah menciptakan keributan di kantor, namun seroang laki-laki yang baru keluar dari lift langsung menghampiri Rashila.

"Rashila?"

"Pak Chris!" ucap Rashila berlari mendekati Chris.

"Ngapain kamu kesini??" tanya Chris.

"M-Madelyn.." ucap Rashila panik.

Beberapa orang yang tadi berjalan bersama Chris kini menatap Rashila. Orang-orang itu adalah ayah dan ibu Chris, Romeo dan beberapa staf kantor.

"Madelyn kenapa?" tanya Chris.

Rashila menelan ludahnya. Ia melihat ke arah orang-orang yang menatap ke arahnya.

MadelynTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang