Chapter 51. Marry Me, My Love

8.5K 823 54
                                    

Vivian menatap Chris dengan kedua matanya yang membulat. Jantungnya berdetak kencang, namun dalam arti yang berbeda.

"Chris..?" panggil Vivian. "A-apa.. maksud..?"

Chris tersenyum. Ia menatap Vivian yang masih terlihat shock.

"Kenapa?" ucap Chris dengan tenang.

Vivian menelan ludahnya. Ia kembali melihat ke arah cincin yang ia pegang. Ada tulisan kecil yang tertera di bagian dalam cincin itu.

'M a d e l y n'

"Kenapa.. tulisannya..?"

"Aku kan pernah nanya kamu, Vivian, apa kamu gakpapa aku jadikan perlarianku dari Madelyn? dan kamu bilang gakpapa," jawab Chris.

"T-tapi kan maksud aku, aku bakal jadi pengganti Madelyn untuk kamu," ucap Vivian.

Chris mengernyit. "Kapan aku bilang aku mau mengganti Madelyn dari hidupku?"

Vivian membelalak. Apa maksud semua ini??

Ketersentakan Vivian membuat para tamu semakin penasaran. Mereka berusaha melihat dengan jelas kenapa di depan sana, dua orang yang seharusnya menjadi calon pengantin, malah berdiam diri.

Vivian menyadari itu. Ia melihat para tamu yang menyadari kejanggalan dalam acara ini.

"Chris, kenapa kamu lakuin semua ini? bukankah ini terlalu kejam?" ucap Vivian. 

Vivian menelan ludahnya. Ia kembali menatap Chris penuh tanya.

Chris tersenyum. "Kejam?" ucapnya mengulang.

"Christian? ada apa?"

Chris menengok. Ia melihat ayah yang berjalan mendekat.

Tiba-tiba, pintu utama aula terbuka. Semua orang menengok ke arah pintu, termasuk Chris, dan kedua orangtuanya.

Para tamu begitu tersentak.

"Kenapa ada polisi?" gumam Rashila yang juga melihatnya.

Tiga orang polisi berjalan masuk ke dalam, terus melaju melewati para tamu yang terlihat kaget, sekaligus bingung.

Kedua orangtua Vivian juga sangat tersentak, begitupula Vivian yang membulatkan kedua matanya.

"Apa-apaan ini? kenapa ada polisi disini??" Ibu dari Vivian mulai berucap dengan panik.

Ketiga polisi itu akhirnya sampai di depan, membuat semua mata menatap ke arah sana.

"Ada apa ini? kenapa polisi masuk kesini? ini acara pertunangan anak saya!"

"Selamat malam, bapak dan ibu, kami disini sudah memiliki izin untuk bertugas." Polisi tersebut menunjukkan kertas bukti penugasan mereka.

"Tugas apa pak? ada apa??"

"Kami harus membawa saudari Vivian ke kantor polisi, dia ditangkap atas kasus percobaan pembunuhan terhadap saudari Madelyn Johnson."

Helena yang mendengar itu sontak berdiri. Jantungnya berdetak kencang.

Semua anggota keluarga begitu kaget, tak berbeda dengan para tamu yang hadir. Suasana kini berubah berisik, semua orang berbicara satu sama lain.

Kedua orangtua Vivian menatap ke arah Vivian. Puteri mereka itu terlihat begitu tersentak.

"Bapak jangan sembarangan! Vivian itu anak saya! dia gak mungkin ngelakuin itu!"

Suara ibu Vivian membuat suasana kembali sepi. Para tamu memperhatikan dengan seksama.

"Maaf bu, pak, tapi kami hanya bertugas disini."

Dua dari tiga polisi itu berjalan mendekati Vivian. Mereka membawa Vivian berjalan ke arah pintu luar.

MadelynTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang