Chapter 67. Before Ending (18+)

13.2K 717 15
                                    

Hari Sabtu yang cerah di suatu pusat perbelanjaan yang ada di tengah kota Jakarta, seorang perempuan sedang berada di dalam ruang pass. Ia mencoba beberapa stel pakaian yang ingin ia beli.

Beberapa dari pakaian itu muat untuk ia kenakan, namun beberapa lagi terlalu sempit.

Madelyn menatap dirinya di cermin dengan sedih. Apakah ia sudah jadi segemuk itu hingga pakaian ini tak muat?

Padahal Madelyn sangat ingin membelinya. Namun mau bagaimana lagi?

Madelyn mengelus perutnya yang sudah membesar. Ia tersenyum.

"Gakpapa, mama tetep seneng kok walaupun jadi gemuk," ucap Madelyn.

"Madelyn? udah?"

Madelyn menengok. Ia membuka sedikit pintu kamar pass tersebut.

"Udah," jawab Madelyn.

"Coba liat."

Rashila dan Clara yang menemani Madelyn berbelanja kini memasuki ruangan. Mereka melihat dress ibu hamil yang sedang dicoba oleh Madelyn.

"Ini bagus," ucap Clara.

"Iya, tapi agak kesempitan dadanya," ucap Madelyn, melihat dirinya di cermin.

Rashila terdiam berpikir. Ia mendekat dan menoel payudara Madelyn yang membusung begitu besar.

"Ininya nih kegedean," ucap Rashila.

Seketika, Madelyn dan Clara saling menatap. Mereka jadi teringat masa lalu, ketika awal-awal Madelyn dekat dengan Chris.

"Hahaha!"

Keduanya tertawa geli, sementara Rashila mengernyit bingung. "Kenapa?" ucapnya, tak mengingat kejadian itu.

"Udah udah ayo, ambil yang muat aja, udah waktunya makan siang nih," ucap Clara.

Madelyn mengangguk. Akhirnya ia dibantu Rashila dan Clara mengganti pakaian. Mereka bertiga langsung menuju ke kasir untuk membayar beberapa stel pakaian yang pas untuk Madelyn.

***

"Berarti sekarang kamu udah masuk trimester tiga ya?"

Saat ini, Madelyn dan kedua lainnya sudah berada di restoran. Mereka makan siang bersama di dalam mall tersebut.

"Iya, udah mau tujuh bulan," jawab Madelyn.

"Wah, gak terasa cepet banget, sebentar lagi lahiran!" ucap Clara semangat.

Madelyn mengangguk. Ia tersenyum senang.

Kini pandangan Madelyn beralih pada Rashila yang duduk di samping Clara. Gadis itu terlihat murung. Ia terlihat tidak nyaman atas pembicaraan ini.

"Tenang aja, semua bakal baik-baik aja," ucap Madelyn pada Clara.

Clara mengernyit, tidak mengerti maksud Madelyn, sementara Rashila hanya terdiam. Ia tahu ucapan Madelyn barusan tertuju pada dirinya, namun tetap saja rasanya sulit untuk tidak khawatir.

Setelah diajak bicara oleh Chris, Rashila dan Naomi mulai bisa menerima keputusan Madelyn untuk tetap melahirkan bayinya.

Pada awalnya Rashila tidak mengerti. Ia tidak mengerti kenapa Chris yang tadinya sangat menentang Madelyn kini jadi berpihak padanya. Namun Rashila tak punya pilihan lain selain menerimanya. Ia menghargai keputusan Madelyn meskipun rasanya berat.

Kini ketiganya melanjutkan makan siang mereka sambil berbincang ringan. Madelyn merasa begtu senang bisa banyak menghabiskan masa-masa hamilnya bersama kedua orang ini. Ia berharap masih bisa terus merasakan kebahagiaan ini, setelah dirinya melahirkan Chris kecil dari perutnya.

MadelynTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang