Lagi-lagi Kaia meledek Ilo dengan menyanyikan penggalan lirik lagu Lovesick Girl milik Black Pink yang semalam Ilo nyanyikan live di tempat karaoke. Gadis itu tampak begitu bahagia menikmati wajah Ilo yang kecut lantaran malu. Tetapi dalam hati mah Ilo bahagia bukan main.
Tak lama kemudian, Kaia dan Ilo menoleh begitu menyadari kedatangan seseorang di tempat mereka berada.
Terlihat seorang Asta tengah berdiri tegap dengan tangan yang masuk ke saku celana, memperhatikan Kaia dan Ilo secara bergantian.
Seketika tawa Kaia lenyap.
"Kenapa diem?" satu alis Asta terangkat memperhatikan Kaia yang menatap ke arah lain.
"Apaan?" Ilo segera bertanya maksud dan tujuan Asta datang mengganggu kebersamaannya dengan Kaia.
"Lo, gue balik kelas dulu ya?" sebelum Asta menjawab, Kaia berinisiatif untuk meninggalkan kedua cowok yang bersahabat itu. Akan tetapi, Asta menahan lengannya sehingga Kaia tidak bisa beranjak.
"Gue perlu ngomong sama lo." Kata Asta lalu tanpa tunggu apa-apa lagi segera menyeret Kaia menjauh dari tempat itu. Tempat Ilo yang tak bisa berbuat apa-apa selain menggertakan giginya geram.
*
"Udah, buruan, mo ngomong apa?" Kaia menarik tangannya hingga terlepas ketika sudah sampai di depan sebuah ruangan yang sepi. Gadis itu cukup kesal dengan ulah Asta tadi.
"Kemaren lo kemana aja? Gue cariin lo sepulang sekolah." tanya Asta langsung pada pokok pembicaraan.
Kaia berdecak, "Kalo mau nyuruh buat beliin minum, selain gue bisa kan?"
Otomatis Asta mengerutkan keningnya. Ia belum bilang untuk apa ia mencarinya kemarin. "Gue nyari lo buat nemenin gue nyari buku rekomendasi Pak Dhani buat materi bahasa Indonesia."
Kedua mata Kaia melebar. Ternyata Kaia salah sangka. Mendadak Kaia jadi tidak enak pada Asta karena sudah su'udzon. "So-sori. Gue nggak tau."
"Jadi kemana lo kemaren?" tanya Asta lagi.
"Pergi. Sama Ilo." Jawab Kaia sambil menatap langit-langit.
"Ngapain aja?"
"Karaoke."
Asta segera berdecak. Tampak kesal. "Lo bisa having fun di saat gue kebingungan nyari lo?"
Gadis itu mengernyit, "Lo nyari gue, nyari doang. Nggak ada lo chat apalagi telepon gue."
Asta diam. Benar juga. Kemarin Asta tidak berpikir sampai kesitu. Bodoh memang. Dengan kasar ia menghembuskan nafasnya, "Cukup kemaren aja gue denger lo pergi berdua sama Ilo. Selanjutnya, jangan."
"Kenapa jangan?" Kaia menyahut tidak terima.
"Ilo suka sama lo. Kalo lo mau diajak pergi berduaan terus dia baper, lo mau tanggung jawab?" karena kesal, Asta katakan yang sebenarnya mengenai perasaan Ilo pada Kaia.
Sontak Kaia terkejut sampai-sampai tidak bisa berkata-kata.
Cowok di hadapannya ikut diam sambil memperhatikannya.
"Lo serius? Nggak lagi bohongin gue?" tanya Kaia memastikan sambil menggigit bibirnya.
Asta mengangguk.
Sedangkan Kaia berdecak, seperti menyesali sesuatu. Kaia jadi teringat kejadian semalam, dari karaoke sampai chat. Jika benar seperti yang Asta katakan, jika benar Ilo baper karenanya, bagaimana Kaia harus bertanggung jawab? Kaia jadi bingung. "Ta, gimana kalo Ilo sampe beneran baper?" tanya Kaia pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALASTAIR
Teen Fiction(COMPLETE) Dia adalah seorang pemuda yang mendekati sempurna secara fisik, namun minus secara akal. Dia tampan, tetapi arogan. Dia tinggi, tetapi suka semaunya sendiri. Dia memiliki tubuh yang wangi, tetapi egonya tak tertandingi. Dia berasal dari k...