XXVII

1.7K 74 2
                                    


"Habis ini lurus, belok atau putar balik?" pertanyaan yang terlontar dari mulut Kaia untuk yang ketujuh kalinya membuat Asta geram. Cowok itu padahal sudah menutup kedua matanya, namun sayang niatnya untuk tidur tidak bisa karena Kaia terus menerus mengganggunya.

"Kalo daya ingat lo aja payah, gimana mau masuk Johns Hopkins?" sindir Asta. Bagaimana tidak geram Asta ini, pasalnya sudah ia katakan rute dari sekolah menuju rumahnya, tetapi Kaia masih saja bertanya. Berkali-kali pula.

"Ya udah, kalo lama nyampenya atau nyasar, jangan salahin gue." gerutu Kaia sebal. Memang dia tidak ingat kok, mau bagaimana lagi?

Dengan berat hati, Asta terpaksa mengulangi penjelasannya lagi rute dari tempatnya sekarang berada menuju ke rumah. Sepertinya keputusannya untuk menjadikan Kaia sopir adalah hal yang salah. Niat Asta untuk tidur sejenak selama perjalanan malah terganggu.

Dan perjalanan yang menempuh waktu sekitar 55 menit akhirnya berakhir. Kini mobil telah berhenti di depan sebuah rumah yang membuat Kaia menganga lebar. Bukan hanya karena megah dan mewahnya, tetapi juga karena nuansanya yang serba hitam. Kaia sampai mengira kalau bangunan di depannya itu adalah kastil hantu.

Kaia segera ikut turun dari mobil begitu Asta turun dari mobil. Terlalu terpana dengan rumah Asta, membuat Kaia sedikit lupa dengan siapa ia datang.

"Masuk."

Kaia dengan tampang bodohnya segera menoleh pada Asta. Maksud Asta tadi itu apa? Menyuruhnya masuk atau menawarinya masuk? "Gue mau langsung balik ke sekolah aja. Ambil mobil." Ujar Kaia sambil memberikan kunci mobilnya pada Asta.

Asta diam. Tidak mengambil kunci mobil yang Kaia sodorkan padanya. Malah ia melenggang pergi begitu saja, mendekati pintu rumahnya.

Kaia yang kebingungan segera mengejar Asta. Niatnya hanya untuk mengembalikan kunci mobilnya. Tidak lebih. Lagipula hari sudah sore. Sebentar lagi langit akan gelap. Kaia tidak punya banyak waktu untuk menghabiskan waktunya di tempat ini lebih lama. "Ini kun—eeh!" Kaia kaget bukan main, ketika mengulurkan tangannya hendak memberikan kunci pada Asta, Asta malah menyeretnya masuk ke dalam rumahnya.

Lagi-lagi Kaia dibuat menganga begitu memasuki bagian dalam rumah Asta yang lagi-lagi berwarna hitam. Semuanya hitam. Mulai dari dinding, lantai, langit-langit hingga semua perabot.

"Oi," Asta yang sudah berjalan mendului Kaia segera memanggil cewek yang masih takjub dengan rumahnya itu.

Masih seperti orang bodoh, Kaia segera berlari kecil mengikuti langkah Asta sambil terus memperhatikan area di sekitarnya yang serba hitam. Benar-benar serba hitam. Maniak hitam. Kaia sampai tidak bisa untuk tidak berdecak. "Apa rumah lo nggak terlalu gelap? Semuanya serba item."

Asta menghentikan langkahnya yang otomatis diikuti oleh Kaia.

Kaia diam, memperhatikan punggung cowok yang berdiri di depannya yang ia kira akan menjawab pertanyaannya.

"Gue laper. Bikinin gue makanan." Perkataan cowok itu membuat Kaia kaget dan melotot tidak percaya. Setelah menyuruh Kaia menjadi sopirnya, sekarang cowok itu juga menyuruhnya untuk menjadi koki? Kaia yakin, sebentar lagi ia sepertinya akan benar-benar berganti profesi dari pelajar SMA menjadi pembantu di rumah Asta!

Sialnya, setelah menyuruh Kaia membuatkannya makanan, cowok itu menghilang. Di rumah yang serba hitam seperti ini, rasanya makin memudahkan orang untuk menghilang. Alhasil Kaia kebingungan di ruangan yang entah apa ia tidak tau.

Di tengah kebingungannya, Kaia mempunyai dua opsi. Pertama, menemukan pintu keluar dari rumah ini yang sayangnya ia lupa. Masuk ke rumah Asta yang seperti kastil berhantu ini membuatnya begitu mudah melupakan rute dan denah. Kedua, apabila Kaia harus mengiyakan perintah Asta, artinya Kaia harus menemukan dimana letak dapur. Sial! Sial! Sial! Kedua opsi itu rupanya tidak bisa Kaia temukan di tengah kebingungannya. Akhirnya, Kaia membulatkan tekad melangkahkan kakinya. Kalau yang ia temukan pertama kali adalah dapur, maka ia akan menuruti perintah Asta. Namun apabila ia menemukan pintu keluar lebih dulu, maka Kaia akan pulang secepatnya.

ALASTAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang