Setelah sebelumnya Ben, disusul oleh Asta, hari ini yang paling dinanti akhirnya juga muncul di sekolah. Siapa lagi kalau bukan Licia. Banyak yang penasaran kondisi Licia sekarang setelah disekap berhari-hari oleh mantan pacarnya sendiri.
"Kenapa lo nggak ngabarin gue kalo lo udah berangkat?" Ben muncul menghadang langkah Licia hingga langkah gadis itu berhenti. "Biar gue anter lo ke kelas." Cowok itu menggandeng tangan Licia, lalu mengantarnya ke kelas. Hal yang biasanya dulu Asta lakukan.
Pemandangan Licia bergandengan tangan dengan Ben untuk pertama kalinya di sekolah secara terang-terangan begini merupakan sesuatu yang pertama kali dan bisa dibilang sesuatu yang terlalu berani. Apa mereka tidak belajar dari peristiwa kemarin? Dimana Ben ditabrak, Licia diculik oleh Asta karena Asta yang tidak terima dengan Licia yang memutuskannya demi Ben. Hal itu membuktikan bahwa Asta masih menyimpan cintanya pada Licia bukan?
Hingga sampailah Licia dan Ben di tangga utama. Dimana di tempat itu, mereka berpapasan dengan Asta yang entah dari mana. Langkah kaki Licia secara otomatis terhenti. Kakinya yang semula hendak menaiki tangga, seolah tertancap di lantai dasar. Ben juga bisa merasakan bagaimana dinginnya tangan Licia yang membalas genggaman tangannya begitu erat. Ben tau, itu pasti dilakukan secara tidak sadar oleh Licia karena rasa takutnya pada Asta.
Para penonton yang sejak dari tempat parkir setia mengekori Licia dan Ben, serta penonton lain yang kebetulan ada di sekitar tempat itu segera membentuk barisan di sekitar 3 tokoh utama itu. Mereka sama-sama tahan nafas, ngeri sekaligus excited dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.
Asta yang ada di tangga, yang semula sempat terhenti langkahnya karena berpapasan dengan Licia dan Ben kembali berjalan. Menuruni anak tangga satu per satu dengan matanya yang lurus menatap Ben dan Licia. Yang mana, semakin Asta mendekati lantai dasar, nafas Licia kian memburu dan tubuhnya menggigil.
Sedangkan Ben yang menatap Asta dengan waspada, secara otomatis mundur begitu sekarang Asta sudah benar-benar mendarat di lantai dasar. Berdiri tepat di hadapannya dan Licia dengan tatapan yang masih belum lepas. Hanya itu, kemudian Asta pergi begitu saja tanpa meninggalkan sepatah katapun.
Semua penonton di sekitar mereka secara kontan menganga. Mereka tidak percaya dengan apa yang mereka lihat dengan mata kepala mereka sendiri. Asta tidak mengamuk! Apa-apaan ini? Kenapa skenarionya jadi membelot seperti ini, jauh dari ekspektasi mereka? Mereka pikir bakal ada scene epic antara Asta dengan Ben yang memperebutkan cinta Licia untuk yang kedua kali. Namun kenyataannya jauh berbeda.
Hal serupa juga turut Licia rasakan. Meskipun hatinya lega, namun menurutnya ada yang aneh dengan sikap Asta.
*
Apapun yang datangnya dari orang-orang yang dekat atau yang berhubungan dengan Asta, apalagi Asta sendiri, sudah pasti akan dengan cepat tersebar beritanya. Seperti kejadian di tangga tadi. Dalam sekejap saja, semua orang sudah tau. Semua orang sudah dengar bahwa Asta mengabaikan Licia dan Ben begitu saja.
Dari situ, orang-orang yang semula bertanya-tanya tentang kelanjutan hubungan Asta dan Licia akhirnya sudah mendapatkan kepastian. Asta telah resmi putus dari Licia. Dan Licia sudah benar-benar menjadi kekasih Ben.
Hampir semua orang menggila karena hal itu. Karena pada akhirnya Asta bisa putus dari Licia. Semua orang tau siapa Asta, bagaimana sikap Asta pada Licia selama ini, yang bahkan protektifnya sudah melebihi orang tuanya sendiri. Semua orang juga tidak melupakan fakta bahwa Asta memiliki cinta yang besar pada Licia. Jadi bagaimana bisa Asta akhirnya menerima hal itu? Melepaskan Licia untuk cowok yang menjadi musuhnya selama ini?
Licia juga. Semua orang tau bagaimana bencinya cewek satu itu pada Ben. Janggal kalau tiba-tiba mereka jadian tanpa angin apalagi badai. Semua orang hanya bisa menduga beberapa kemungkinan: Ben main dukun, Licia akhirnya sadar besarnya cinta yang Ben berikan lebih besar dari yang Asta berikan atau Ben lebih baik dari Asta dalam memperlakukan Licia.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALASTAIR
Teen Fiction(COMPLETE) Dia adalah seorang pemuda yang mendekati sempurna secara fisik, namun minus secara akal. Dia tampan, tetapi arogan. Dia tinggi, tetapi suka semaunya sendiri. Dia memiliki tubuh yang wangi, tetapi egonya tak tertandingi. Dia berasal dari k...