PROLOG

115K 4.9K 48
                                    

Maaf apabila ada kesamaan nama tokoh, tempat, Waktu, Latar, suasana, dan sebagainya. Karena cerita ini original hasil karya saya sendiri.

Bagi yang hate Comment atau sifatnya menjatuhkan lebih baik jangan disini, Terima kasih.

Selamat membaca para Readers

Jangan lupa Vote, Comment dan Share yaa....

* * * *

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak delapan menit yang lalu. Namun hari ini tidak seperti biasanya, dimana sekolah akan langsung sepi setelah mendengar suara bel sekarang malah sebaliknya. Lapangan outdoor yang biasanya ramai oleh anak-anak yang mengikuti ekskul seperti Drum Band, Pramuka, OSIS dan sebagainya yang di luar ruangan sekarang jadi semakin ramai, memperlihatkan orang-orang yang berkumpul dan membuat lingkaran tanpa perlu di komando. Memperhatikan seorang cewek dan seorang cowok yang berdiri ditengah-tengah.

Cewek cantik dengan bandana pink dikepalanya dan ransel dipunggungnya itu mencoba tersenyum dengan degup jantung yang kencang pada cowok yang seragamnya sudah tidak lagi rapi didepannya. Dimana ujung baju kemejanya sudah dikeluarkan dari celana abu-abu, kedua tangannya dimasukan dalam saku celana dan sebuah tas ransel yang disandang di sebelah bahunya. Tak lupa tubuhnya dibalut jaket kulit berwarna hitam kebanggaannya. Membuat cowok itu selalu terlihat gentle dan gagah secara bersamaan.

Tangan cewek itu meremas jari-jarinya sendiri. Gugup sekaligus deg-degan. Itulah yang dia rasakan saat ini. Cewek itu tertunduk malu. Siapa yang tidak malu ataupun gugup saat berdiri didepan sosok yang paling disegani di sekolahnya ini? Apalagi dengan jabatan ketua Geng yang disandang oleh cowok itu membuat orang-orang akan berpikir lebih dulu sebelum mendekat padanya.

Dengan penuh keyakinan, dia menatap mata yang tajam bak elang itu. Tatapan yang langsung menghunusnya. Membuat jantung cewek itu semakin menggila tak karuan.

"Ka–kak Althair." Cewek itu akhirnya berucap setelah terdiam beberapa lama.

Althair menghela napas. Setelah berdiam lama yang membuat waktunya terbuang sia-sia, cewek itu hanya mengucapkan namanya saja. Membuat Althair benar-benar ingin mengakhiri semua ini secepatnya.

"Olivia," ucap Althair datar setelah melihat name tag seragam cewek di hadapannya saat ini.

Cewek itu seketika tersentak. "Eh? I–iya, Kak?"

"Kelas berapa?"

Olivia terdiam sebentar sebelum menjawab, "Se–sepuluh IPA 3, Kak."

"Lo tau siapa gue?"

"Ta–tau, Kak."

"Berani lo menghalangi jalan gue?"

"Bu–bukan begitu, Kak! A-aku—"

"Minggir," ucap Althair dingin.

"Hah?" Olivia bingung.

Althair berdecak kesal kemudian berlalu pergi diikuti teman-temannya. Namun dari belakang seseorang menarik tangannya hingga membuat langkah Althair terhenti dan menoleh.

Entah kenapa tiba-tiba Olivia mendapatkan keberanian untuk menyentuh Althair. Apa dia tidak tahu konsekuensinya karena sudah menyentuh seorang Althair Sky Lawrence? Benar-benar lancang.

"Ma–maaf, Kak." Olivia cepat-cepat melepaskan tangannya dari Althair karena sadar kalau dia sudah lancang. Apalagi saat melihat tatapan tajam dan dingin Althair yang langsung membuat nyalinya menciut detik itu juga.

Althair kembali berjalan, namun Olivia tiba-tiba berteriak padanya. Lagi-lagi, langkah Althair terhenti.

"AKU SUKA SAMA KAKAK! AKU MAU KAKAK JADI PACAR AKU!" teriak Olivia lantang. Lantas, cewek itu langsung mendapatkan banyak cacian dari seluruh orang disana yang sedang melihat mereka berdua.

Bagaimana mungkin cewek itu begitu beraninya menyatakan perasaannya pada Althair dan menembaknya? Yang cantik bak model saja ditolak mentah-mentah oleh Althair, apalagi cewek sederhana seperti dia? Sudah pasti Althair akan menolaknya begitu saja.

Althair berbalik. Berjalan mendekati Olivia yang terkejut saat dia mendekat dengan tatapan datar namun auranya yang langsung berubah mengerikan. Althair berhenti didepan Olivia. Masih diam menatap cewek itu yang benar-benar sudah sangat lancang padanya.

"Secantik apa lo mau jadi pacar gue?"

Olivia terdiam seribu bahasa mendengar perkataan dingin Althair yang sangat menusuk.

"Sepintar apa lo mau jadi pacar gue?" Althair melangkah maju sedangkan Olivia berjalan mundur dengan gemetar. Jantung cewek itu semakin berdegup kencang melihat tatapan Althair yang semakin menajam seperti hendak mencabiknya hidup-hidup.

"Nggak usah berharap. Lo bahkan sangat jauh dari tipe cewek gue. Ngerti lo!" tekan Althair dengan nada dingin lalu pergi begitu saja.

Semua orang disana langsung menertawakan Olivia yang harus menelan rasa pahit dan patah hatinya secara bersamaan. Juga, semua hinaan dan cacian orang-orang padanya. Dan yang paling banyak melontarkan kata-kata pedas dan hinaan itu adalah dari fans Althair sendiri.

* * * *

Heyyoooo semuanya!

Bagaimana menurut kalian part ini?

I hope you like this my story^^

Disini sekalian aku mau menginfokan bahwa cerita ALTHAIR bakal di revisi dan cerita yang aku repost sekarang adalah versi terbarunya. Akan ada beberapa scene dan juga tokoh yang dihilangkan atau ditambah.

Alasan aku mengubah ceritanya karena aku ingin me-refresh cerita ALTHAIR biar lebih enak untuk dibaca dan juga lebih menarik. Karena aku ngerasa cerita ini sebelumnya amburadul dan ada beberapa scene yang aneh menurutku.

Jadi aku berharap kalian suka dengan ALTHAIR new version ini. Sekali lagi maaf untuk ketidaknyamanannya🙏🙏

Yuk ramaikan ALTHAIR. Jangan lupa Vote, Comment dan Share yaa. Ajak teman-teman, sahabat, keluarga sampai tetangga kalian untuk baca ALTHAIR.

Terus support ALTHAIR!

Jangan lupa ikuti semua akun sosial media aku yaa! Karena semua informasi tentang cerita-ceritaku kebanyakan aku share di sana^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa ikuti semua akun sosial media aku yaa! Karena semua informasi tentang cerita-ceritaku kebanyakan aku share di sana^^

Tetap jaga kesehatan semuanya^^

Semoga hari kalian menyenangkan^^

Jangan lupa baca juga cerita aku yang lain yaa.

Oh ya jangan lupa juga follow akun instagram Althair dan kawan-kawan yaa.

So, See you next Chapter guys^^

Salam,
RatihRahma!

ALTHAIR [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang