Part.53 || Bahagia Yang Mulai Hilang (2)

13.7K 1.1K 22
                                    

Sendiri...

Mungkin itu adalah satu kata yang cocok untuk Queen selama beberapa hari ini. Hampir semua murid di sekolah menjauhinya dan mengasingkannya termasuk teman-temannya. Hanya Nathan yang selalu bersamanya di saat semua orang memusuhinya.

Seperti sekarang, Queen duduk di salah satu meja kantin dengan makanan di depannya yang belum tersentuh sama sekali. Queen bisa merasakan punggungnya memanas karena tatapan sinis orang-orang di kantin padanya. Queen juga mendengar beberapa kali bisik-bisik yang tidak mengenakkan tentang dirinya.

Queen menghela napas berat. Meletakkan sendok yang di pegangnya. Nathan yang sejak tadi fokus dengan makanannya mendongak, memperhatikan Queen yang memejamkan mata seraya memijit pelipisnya.

"Makan Queen, nanti lo sakit," kata Nathan.

Queen membuka matanya menatap Nathan. "Nafsu makan gue hilang," lirihnya menatap kosong pada makanannya.

Nathan menghela napas. Matanya menatap Queen sendu. "Ya udah, gue pesenin minuman dulu. Lo tunggu di sini." Nathan beranjak ke tempat penjual minuman dan memesan untuknya dan Queen.

Lagi-lagi Queen menghela napas berat sembari memijit kepalanya yang tiba-tiba berdenyut. Mata Queen lalu melirik ke arah sebuah meja yang di isi oleh empat orang cewek yang langsung mengalihkan pandangan mereka ketika Queen menoleh.

Tatapan Queen benar-benar terlihat sendu memperhatikan sahabat-sahabatnya yang sekarang sudah menjauhinya. Dadanya lagi-lagi berdenyut sakit menyadari fakta bahwa teman-teman yang selalu ada untuknya sekarang sudah tidak ada lagi. Queen sendirian. Benar-benar sendirian.

Bruak!

Queen kaget saat Mona datang dengan menendang kaki meja. Cewek itu berdiri di sebelah Queen dengan senyum sinis.

"Hai, Queen. Sendirian aja. Mau di temenin nggak?"

Queen hanya diam. Tidak berniat menanggapi Mona yang mulai berulah.

"Sepertinya lo laper. Bagaimana kalau gue kasih makanan gue sama lo? Kan, berbagi itu indah." Dengan santainya Mona menuangkan makanan miliknya di atas makanan Queen.

Queen masih diam memperhatikan Mona dan kedua temannya yang akhir-akhir ini selalu mencari masalah dengannya. Membulinya di depan semua orang dengan tidak berperasaan.

Bukannya Queen tidak mau melawan. Hanya saja Queen tidak ingin mencari masalah apapun saat masih di area sekolah. Sudah cukup sekali Queen di DO dari sekolah walaupun saat itu ia di jebak. Queen tidak ingin memperkeruh suasana apalagi sekarang ia benar-benar sudah di pandang sangat buruk oleh semua orang.

Belum puas dengan apa yang di lakukannya, Mona lalu menuangkan jus tepat di atas kepala Queen. Rasa lengket seketika membasahi rambut dan seragamnya. Mona tertawa melihat betapa menyedihkannya Queen saat ini.

Sekarang Queen sendirian, tidak ada yang menolong ataupun membelanya lagi dan itu menjadi keuntungan besar bagi Mona untuk membalas dendam pada Queen. Mona akan membuat hidup Queen benar-benar menderita dan merebut Althair kembali.

Queen menatap seluruh kantin. Betapa mirisnya saat ia diperlakukan seperti ini semua orang hanya berani melihatnya dari jauh. Tidak ada yang memiliki niat hanya untuk menghentikan aksi ketiga cewek itu.

"Kenapa sejak tadi lo hanya diam? Apa lo nggak seneng kalau gue sedikit berbagi sama lo? Gue, kan, udah baik." Mona menunjukkan wajah sok polosnya. Sangat memuakkan!

"Kemana Queen yang selama ini kami kenal? Kenapa jadi lemah gini," ujar Agnes ikut-ikutan menatap Queen rendah.

"Apa mau kalian sebenarnya?" Queen menatap datar Mona, Agnes dan Grace.

ALTHAIR [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang