Part.49 || Perlombaan

16K 1.2K 25
                                    

Saat ini sebuah lapangan besar tempat diadakannya lomba Panahan SMA tingkat Nasional sudah mulai ramai didatangi orang-orang baik dari dalam maupun luar kota. Menonton perlombaan secara langsung untuk memberi dukungan pada para atlet utusan dari daerah masing-masing.

BRUMM!! BRUMMM!!

Suara motor yang sangat berisik itu membuat perhatian orang-orang langsung tertuju pada sekelompok laki-laki yang mengendari motor besar dan memakai jaket yang bertuliskan GRIXEN dengan lambang kepala singa memakai mahkota sebagai ciri khas mereka.

"Yayang Vanyaaaa!" Billy langsung melompat turun dari motor Benua setelah berhenti diparkiran. Cowok itu berlari dengan merentangkan kedua tangannya pada Sevanya yang berdiri tidak jauh dari mereka.

"Berani lo nyentuh gue, selamanya gue blacklist lo dari kehidupan gue!" ancam Sevanya menghentikan Billy.

"Mampus lo, Bil! Sevanya nggak akan main-main sama omongannya!" ujar Asia tertawa lepas melihat raut wajah kecewa Billy.

"Kalian datang?" tanya Haikal pada Sevanya, Athala, Asia dan Acha.

"Ya iyalah! Ini yang tanding sahabat kita, ya. Masa nggak datang," ujar Asia tak santai.

"Seharusnya kita yang nanya, kalian datang juga? Perasaan kalian nggak sedekat itu sama Queen," kata Athala seraya menyeruput minuman pop icenya.

"Jangan lupa, ya, neng. Queen sekarang udah jadi bagian dari Grixen!" ujar Lugas.

"Sejak kapan Queen jadi anak geng?" tanya Asia bingung. Dari samping Benua menjitak kening Asia pelan. Membuat gadis tomboi itu meringis dan menatap tajam Benua.

"Bukan gitu maksudnya," ujar Benua.

"Kalian lupa? Queen, kan, sekarang pacarnya Sky. Jadi otomatis kami juga harus datang untuk memberikan dukungan pada ibu ketua!" ujar Azam.

Para gadis itu melirik Althair yang sejak tadi sibuk dengan ponselnya sendiri.

"Aman nggak, ya, temen gue pacaran sama ketua geng?" gumam Sevanya menghela napas. Cowok-cowok di sana tergelak mendengar gumaman Sevanya kecuali Althair yang langsung memalingkan muka jengah.

"Bebeb Vanya nggak udah khawatir, Queen pasti bakalan kita jagain sebaik mungkin." Billy memperlihatkan jempolnya pada Sevanya agar gadis pujaan hatinya itu tidak cemas.

"Terserah lah." Sevanya berbalik diikuti Athala, Asia dan Acha.

"Yuk, udah mau mulai," ujar Haikal merangkul Ghali di sampingnya namun ajakannya tadi tertuju pada Althair yang langsung menyimpan ponselnya di saku celana.

"Semangat banget lo. Perasaan yang tanding bukan lo dah," kata Ghali melirik Haikal dengan mulut mengunyah permen karet.

"Biasa dia, Ghal. Semangatnya bukan karena pengen lihat perlombaan. Tapi pengen lihat cewek-cewek," ujar Lugas sudah hapal isi otak Haikal Putra Nugroho—sahabat playboynya itu.

Haikal tertawa. "Tau aja lo, Gas. Emang bespren gue, ya, lo."

Lugas malah membuat gerakan pura-pura muntah. Kemudian mereka masuk ke area perlombaan dimana setiap kursi di pinggir lapangan hampir penuh di isi oleh orang-orang yang menonton.

"QUEENZHINIA!! QUEENZHINIA!! QUEENZHINIA!!"

"QUEENZHINIA!! YOU ARE THE BEST!!"

Mendengar teriakkan tersebut membuat delapan cowok itu serta beberapa anak Grixen di belakang mereka serentak menoleh ke arah beberapa rombongan yang berada di barisan paling depan. Lengkap dengan spanduk bergambar wajah Queen dan juga yel-yel penyemangat.

ALTHAIR [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang