Part.37 || Kenangan Pahit

20.5K 1.4K 28
                                    

"SIAL BANGET GUEEEE!!" teriak Asia sesaat dia dan teman-temannya keluar dari kelas. Cewek tomboi itu tidak henti-hentinya mendumel. Pasalnya Asia di hukum berdiri di depan kelas sampai jam pelajaran terakhir selesai karena tidak bisa menyelesaikan satu buah soal di papan tulis.

Acha menggelengkan kepalanya seraya berdecak beberapa kali melihat Asia. "Makanya Asia, kalau guru lagi menerangkan, Asia perhatiin dong jangan malah tidur."

Pecah sudah tawa Athala dan Sevanya mendengarnya. Langkah Asia terhenti lalu berbalik menunjuk Acha. "Jangan mentang-mentang lo pinter, lo bisa ngatain gue, ya, Cha!"

"Acha nggak ngatain, Acha cuma mengingatkan kok." Raut wajah Acha seperti tidak bersalah karena menurutnya tidak ada yang salah dari ucapannya barusan. Memang benar Asia selalu tidur saat Bu Berti menerangkan materi di depan kelas.

"TERSERAH!!" Asia kembali berjalan dengan langkah menghentak-hentak.

Tanpa aba-aba seseorang dari belakang tiba-tiba menarik tangan kanan Queen, namun dengan cepat Sevanya memegang tangan kiri Queen. Otomatis membuat langkah Althair terhenti dan berbalik.

"Woy, mau lo bawa kemana temen gue?" tanya Sevanya menatap Althair menyelidik.

"Salah kalau gue pulang bareng pacar gue sendiri?" Althair sengaja menekan kata 'Pacar' tepat di depan Sevanya, Athala, dan Acha yang sontak membulatkan mata.

"Nggak usah ngaku-ngaku deh! Gue tau Queen tuh cantik dan pinter, tapi nggak bisa lo seenaknya mengklaim dia sebagai cewek lo!" Sevanya menarik Queen mendekat padanya.

Althair terkekeh lalu mendesis. "Gue sama Queen emang pacaran. Gue nggak ngaku-ngaku." Althair menarik Queen mendekat padanya lalu melepaskan pegangan Sevanya di tangan gadisnya.

Althair kemudian menggandeng tangan Queen dan berbalik pergi. Sedangkan ketiga cewek itu tercengang menatap Althair dan Queen yang mulai menjauh.

"Gosipnya bener? Uin pacaran sama Althair?" tanya Acha melirik Sevanya dan Athala. Mereka memang sudah mendengar rumor bahwa Althair berpacaran dengan Queen—sahabat mereka. Tapi mereka tidak mempercayai rumor itu begitu saja. Pasalnya Queen tidak pernah menceritakan apapun soal itu kepada mereka.

"Kayaknya sih," ujar Sevanya.

"Kita nggak bisa menduga-duga aja. Lebih baik kita tanyain langsung sama Queen," ujar Athala yang diangguki oleh Sevanya dan Acha bersamaan.

"YAYANG VANYAAAA!!"

Seruan tersebut membuat Sevanya berbalik dan langsung melototkan mata melihat Billy berlari ke arahnya seraya merentangkan kedua tangan.

"Cowok lo, Van," ujar Athala menunjuk Billy.

"OGAH!!" Sevanya langsung menarik tangan Athala dan Acha lalu berlari pergi menghindari Billy.

"Hahaha!! Kasian lo bor! Sevanya kabur lagi!" ujar Haikal tertawa merangkul pundak Billy yang seketika mendesis padanya.

"Lagian lo agresif banget jadi orang, kan jadi takut tuh cewek," sahut Lugas juga tertawa.

"Sialan lo berdua!" Billy dengan ganas mengapit leher Haikal dan Lugas di tangannya. "Bukannya hibur gue malah ngeledek lo berdua!"

"SAKIT WOY LEHER GUE!!" teriak Haikal.

"Sekalian mau gue patahin!" ujar Billy sangat kesal pada kedua temannya ini.

* * * *

Althair menghentikan motornya di sebuah cafe. Queen turun dari motor dan melihat ke cafe dengan bingung.

"Kok nggak langsung pulang?" tanya Queen.

ALTHAIR [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang