Part.09 || Pesan Misterius

32.2K 2.3K 12
                                    

Ting!

Queen yang sedang berjalan di koridor menghentikan langkahnya. Mengambil ponselnya di saku rok dan melihat pesan yang barusan masuk.

Hanya karena itu terjadi dimasa lalu. Bukan berarti itu tidak pernah terjadi.

Queen terdiam saat membaca pesan tersebut. Tangannya tiba-tiba bergetar dan lemas, dadanya kembali sesak seperti ribuan jarum menusuk tanpa henti. Lagi-lagi, ia mendapatkan pesan seperti ini.

"D–dia...."

Genggaman pada ponselnya melemah dan terjatuh tepat dikakinya. Queen masih mematung dengan pikiran bercabang. Seolah nyawanya langsung melalang buana entah kemana.

Sampai tiba-tiba seseorang datang menepuk pundaknya dan membuatnya kembali tertarik ke alam sadar.

"Malah bengong. Yuk ke kelas," ujar Sevanya merangkul Queen.

Melihat sahabatnya itu yang diam saja membuat Sevanya bingung lalu menoleh ke bawah. Dimana ponsel mahal tersebut jatuh tepat didepan kaki Queen. Sevanya membungkuk lalu mengambilnya.

"Lo kenapa? Hp lo sampai jatuh gini."

Queen dengan cepat menarik kembali ponselnya membuat Sevanya terkejut. Tanpa berkata apapun Queen langsung pergi tanpa. Wajahnya tampak ketakutan membuat Sevanya bingung sendiri.

"Queen!" teriak Sevanya heran dengan perubahan sikap sahabatnya itu. Padahal tadi masih baik-baik saja.

Sampainya di kelas, Queen langsung duduk di bangkunya tanpa mempedulikan sahutan Athala, Acha dan Asia.

"Queen kenapa?" tanya Acha melihat wajah Queen yang berubah. Tatapannya begitu dingin tanpa adanya kehangatan.

Queen menggeleng. "Nggak apa-apa," jawabnya dingin.

"Tapi lo pucet, Queen. Beneran nggak apa-apa?" Asia menyentuh kening Queen namun langsung ditepis kasar oleh Queen.

Asia terkejut begitupun Acha dan Athala. Queen menatap Asia tajam. "Gue bilang nggak apa-apa," ucap Queen dingin dan tegas.

Saat itu juga Sevanya masuk. Dia langsung memberi kode pada Asia, Athala dan Acha supaya mereka tidak mengganggu Queen untuk sementara waktu. Mungkin mood Queen sedang tidak baik.

Mood Queen memang sering berubah-ubah seperti ini, jadi mereka sudah paham. Jika Queen sedang marah-marah ataupun kesal, jangan diganggu. Nanti dia juga baik sendiri. Cukup berikan gadis itu waktu untuk sendiri.

* * * *

Sejak jam pelajaran dimulai, Queen tidak seperti biasanya. Ia tidak begitu memperhatikan pelajaran yang sedang dijelaskan oleh gurunya didepan kelas. Tubuhnya memang disini tetapi pikirannya sudah melalang buana. Memikirkan soal pesan yang tadi masuk ke ponselnya. Membuat kepalanya semakin terasa berat.

Sevanya yang duduk disebelah Queen sejak tadi terus menghela napas. Dia semakin bingung alasan kenapa Queen tiba-tiba jadi seperti ini. Padahal tadi Queen masih baik-baik saja.

Inilah sifat yang tidak disukai oleh Sevanya. Queen selalu menyimpan masalahnya sendiri. Tidak mau berbagi dengannya ataupun pada Athala, Asia dan Acha. Padahal mereka sudah bersahabat sejak pertama kali masuk SMA, namun Sevanya masih belum bisa memahami sifat sahabatnya yang satu ini. Queen benar-benar sulit untuk dia ungkapkan.

Sampai bel pulang pun Queen masih setia menutup rapat mulutnya. Gadis itu segera membereskan buku-bukunya dan berdiri menyandang tasnya. Hendak keluar dari kelas namun ditahan oleh Sevanya. Queen menoleh dengan tatapan tidak suka saat Sevanya mencekal lengannya.

ALTHAIR [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang