Part.38 || Panggilan Yang Terhubung

20.4K 1.5K 34
                                    

"Queen!!"

Gadis cantik yang memakai seragam putih biru yang sedang duduk di kursi taman sekolahnya itu menoleh lalu tersenyum pada sosok gadis yang berdiri tak jauh darinya sembari melambaikan tangan dengan bibir melengkungkan senyum. Gadis itu mendekat dengan berlari kecil. Hampir saja dia jatuh saat menginjak batu kecil. Namun dengan sigap dia bisa menyeimbangkan tubuhnya.

"Elsa! Hati-hati!" ujar Queen refleks berdiri dengan wajah cemas.

Gadis yang dipanggil Elsa itu hanya tersenyum dan melanjutkan langkahnya mendekat.

"Lo nggak apa-apa?" tanya Queen.

Elsa mengangguk. "Nggak apa-apa."

Queen menghela napas lalu menyentil kening Elsa pelan. "Makanya kalau jalan hati-hati. Hampir aja lo jatuh tadi."

Elsa cemberut sambil menyusap keningnya. Dia ikut duduk di sebelah Queen yang terlihat fokus dengan bukunya.

"Nih, untuk kamu." Elsa memberikan sebotol minuman yang dia bawa pada Queen.

Queen lantas tersenyum dan mengambilnya. "Makasih."

"Oh ya, aku ada lagu baru. Mau denger?" tanya Elsa. "Aku yakin kamu pasti suka."

"Boleh."

Elsa mengeluarkan ponsel dan earphone-nya. Elsa memakaikan salah satu earphone disebelah telinga Queen dan earphone satu lagi dia pakai. Elsa kemudian mencari lagu yang dia maksud dan memutarnya.

"Bagaimana?" Elsa menoleh menatap Queen.

"Lagu ini, kan, udah lama, Sa. Yiruma, kan? River Flows In You."

"Kamu udah tau?" Queen mengangguk. "Ck, aku pikir kamu belum tau." Elsa cemberut.

Queen terkekeh. "Nggak usah cemberut. Wajah lo jadi tambah jelek."

"Iiih, Queen! Jangan jujur banget bisa, kan?" Elsa mencubit gemas lengan Queen. "Aku tau aku nggak secantik kamu, nggak sepintar kamu, dan nggak sepopuler kamu."

Queen jadi merasa bersalah. Sungguh ia tidak bermaksud untuk menyinggung Elsa. Ia hanya bercanda.

"Sa, gue cuma bercanda. Gue nggak bermaksud gitu, Sa." Queen meraih kedua tangan Elsa dan menatapnya dengan tatapan bersalah.

Elsa yang melihatnya kemudian tertawa. Queen mengerutkan keningnya heran. Memang ada yang lucu, ya?

"Aku nggak marah sama kamu, Queen."

"Terus?"

"Aku cuma bercanda. Emangnya cuma kamu doang yang bisa ngerjain aku."

Lama Queen tertegun sampai akhirnya ia ikut tertawa karena berhasil dikerjai. Suasana di sekitar mereka kemudian hening. Hembusan angin yang sejuk membuat hari ini tidak terasa terlalu panas.

"Queen," panggil Elsa masih menatap lurus ke depan.

"Apa?" tanya Queen menoleh.

"Kita akan tetap jadi sahabat, kan?" Elsa bertanya sambil memutar kepalanya menatap Queen.

"Iya, kita akan tetap jadi sahabat."

"Selamanya?" Elsa mengulurkan jari kelingkingnya.

Queen terkekeh dan menautkan jari kelingkingnya dengan Elsa. "Selamanya."

Kemudian mereka tertawa dan kembali mendengarkan musik yang ternyata sudah berganti. Elsa menyenderkan kepalanya di pundak Queen. Mereka berdua bernyanyi mengikuti lirik lagu yang mereka dengar dengan asal sembari tertawa bersama.

ALTHAIR [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang