Part.01 || Althair Sky Lawrence

59.6K 3.9K 17
                                    

Di sebuah rumah mewah bertingkat yang besar, terdapat halaman luas dengan tumbuhan hijau yang menyegarkan mata. Gerbang tinggi nan kokoh seolah menjaga sekeliling rumah tersebut membuatnya semakin terlihat berkelas dan mewah.

Seseorang keluar dari rumah tersebut. Althair Sky Lawrence, itulah yang tertulis di name tag seragam sekolahnya. Cowok berparas tampan dengan tubuh tinggi semampai tersebut segera menaiki motor sportnya yang sudah terparkir cantik didepan rumah. Seperti biasa, Mang Jaja—seorang tukang kebun di rumahnya setiap pagi akan mengeluarkan motornya dari garasi dan memanaskan mesinnya sebelum Althair membawanya.

Setelah memakai helm full face, Tangannya bergerak memutar kunci dan menghidupkan mesin motor, hendak melajukannya. Namun karena teriakan seseorang membuat Althair harus menarik rem motornya dan menoleh, melihat seorang cowok yang lebih muda darinya berlari tergesa-gesa keluar rumah sembari membetulkan letak tas ransel hitamnya. Sudah rapi dengan seragam putih biru dan menenteng sebuah helm berjenis half face.

"SKY! TUNGGU!!" teriak Alvar—adik laki-laki Althair yang masih duduk di bangku SMP. "Gue nebeng ya!"

Alvar langsung naik ke atas motor Althair dan memakai helm yang dia bawa. Lalu menepuk pundak Althair beberapa kali.

"Buruan, Sky!" ujarnya memerintah.

Althair menghela napas. Adiknya yang satu ini memang suka bertindak seenaknya. Bahkan memanggilnya hanya dengan sebutan nama tanpa embel-embel 'Kak' atau 'Abang' seperti saudara pada umumnya.

Karena pagi ini Althair tidak mau ribut dengan adik bodohnya ini, Althair segera menarik pedal gasnya dan hampir membuat Alvar terjengkang kebelakang. Untung dengan sigap Alvar memegang pundak Althair untuk berpegangan.

Althair tidak mempedulikan sumpah serapah Alvar padanya. Ia pun langsung malajukan motornya. Seorang satpam yang sudah berdiri didekat pos jaganya langsung membukakan gerbang rumah untuk kedua tuan mudanya.

"PAGI MANG TATANG!" seru Alvar melewati pos satpam. "PERGI DULU MANG TATANG!!"

"Hati-hati, Den!" seru Mang Tatang. Geleng-geleng kepala melihat Alvar yang masih mengomel pada kakak pertamanya itu.

Sedangkan di rumahnya, Vania yaitu Mama Althair berjalan keluar rumah dan menggerutu melihat sikap Althair di teras rumah seraya berkacak pinggang.

"Anak itu selalu saja. Kenapa dia jarang sih sarapan di rumah? Apa coba yang dia kejar ke sekolah pagi-pagi begini? Kan, masih ada waktu untuk sarapan."

"Sudahlah, Ma. Sky, kan, sudah besar. Jadi kalau dia lapar, dia akan makan sendiri. Tidak usah diteriakan juga setiap pagi," ujar seorang pria bersetelan jas rapi dengan langkah berwibawa yang berjalan menuju istrinya. Dia adalah Albert Lawrence—Papa Althair.

For your information, Sky adalah nama kecil Althair. Dan yang boleh memanggilnya seperti itu hanya keluarganya dan juga orang-orang terdekat dengannya saja.

"Tau nih Mama, Bang Sky aja terus di perhatiin." Seorang gadis berwajah imut dengan kulit putih yang berdiri di samping Vania merajuk. Selalu saja Mamanya hanya memperhatikan Sky yang notabenenya adalah kakaknya sendiri. Membuat gadis manis itu terkadang cemburu melihat hanya kakaknya yang selalu diperhatikan.

"Tuh, lihat. Sekarang ada yang ngambek," ucap Albert melirik ke arah Abylla—putri bungsunya.

Vania sedikit membungkuk dan mengelus kepala Abylla lembut. "Bukan begitu sayang, kamu, kan, tau Abang kamu itu jarang sarapan di rumah. Mama cuma takut nanti Abang kamu itu kelaparan waktu di sekolah. Belum lagi makanan diluar itu kita tidak tau apa saja bahan-bahannya. Bisa saja nanti Abang kamu keracunan bagaimana?" bujuk Vania mencoba memberikan pengertian.

ALTHAIR [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang