Part.13 || Asing

37.2K 2.5K 12
                                        

Suara bel yang sejak tadi terus berbunyi tidak membuat Nathan yang sedang menikmati setoples kue kering dan jus jeruk ditemani acara kartun anak-anak yaitu si kuning Spongebob Squarepants berdiri dari duduknya yang nyaman di sofa ruang tengah rumah Queen.

"Hahahaha! Awas lo cong! Dimakan ntar lo!" ujar Nathan tertawa melihat Spongebob dikejar cacing raksasa.

Suara bel semakin berbunyi tidak sabaran. Nathan berdecak sebal karena orang yang membunyikan bel itu sudah mengganggunya bersantai. Nathan kemudian menoleh ke arah jam dinding di atas TV besar didepannya. Sudah menunjukkan pukul 18.15 WIB.

Otaknya mulai berpikir, apa mungkin itu Queen? Mengingat gadis itu belum pulang sejak tadi.

Dengan gerakan ninja Naruto, Nathan langsung melompat dari sofa. Berlari keluar rumah menuju gerbang dan membukanya. Menampakkan Queen yang langsung mendengus padanya dengan tatapan membunuh.

"Uin kenapa?!" tanya Nathan dengan mata membulat, sengaja dilebay-lebaykan. Dia lalu beralih pada orang disebelah Queen yang sedang memapahnya. Sedikit bingung dengan situasi ini.

"Ron? Uin gue kenapa?" tanya Nathan yang langsung mendapatkan cubitan dilengannya dari Queen. "Sakit, Uin! Jangan cubit-cubit, Athan, dong!"

"Lebay banget sih," heran Queen.

Nathan berdecak. "Perhatian malah dibilang lebay. Gimana sih lo!"

Nathan kembali beralih pada Aaron. "Ron, Queen kenapa?" tanyanya lagi.

"Jelasinnya nanti aja. Bantuin gue," ujar Queen. Nathan malah diam, tiba-tiba terlintas sebuah ide gila diotaknya.

"Lo aja yang—"

Pletak!

Ucapan Nathan langsung terpotong saat Queen menjitak kepalanya keras.

"Nggak usah mikirin yang aneh-aneh!" Queen sudah tahu apa yang dipikirkan sepupu gilanya ini, dan sebelum hal itu terjadi Queen akan lebih dulu mencegahnya.

"Bukan gitu, Queen. Tau sendiri lo itu berat. Gue nggak kuat."

Ingin sekali Queen melemparkan sepupunya ini ke sungai Amazon sampai dimakan buaya atau anakonda sekalian Queen tidak peduli. Enak saja mengatainya berat. Perlu diingatkan kalau berat badan Queen itu termasuk ideal? Malahan tubuhnya itu masuk dalam tubuh profosional alias memiliki tubuh yang bagus. Nggak kalah lah dari model-model di luar sana.

'Dasar, sepupu laknat!' umpat Queen dalam hati. Matanya sudah menatap tajam Nathan. Awas saja, Queen akan balas dendam pada cowok tengil ini.

Sedangkan Nathan malah tersenyum miring yang membuat Queen benar-benar ingin melemparnya sekarang juga. Jenis senyuman licik dan menyebalkan.

"Tolong, ya, Ron," ucap Nathan menangkup kedua tangannya didepan wajah yang dibuat memelas.

"Nggak usah, Ron. Gue—Aaaaa!!" Queen terpekik saat Aaron tiba-tiba menggendongnya ala bridal. Refleks Queen melingkarkan tangannya dileher Aaron, berpegangan.

Aaron tersenyum pada Queen. "Gue anterin sampe kamar biar kaki lo nggak makin sakit."

"Silakan, Pangeran dan Tuan Putri," ujar Nathan mempersilakan lebih dulu. Ia pun terkikik melihat Queen yang seperti patung saat digendong Aaron kedalam rumah.

Sampainya di kamar Aaron dengan hati-hati mendudukan Queen di kasur. Cowok itu membungkuk didepan Queen, membuka sepatu dan kaus kakinya.

"Nanti obatnya dipake lagi biar cepat sembuh." Aaron mendongak dan tersenyum lembut.

"Makasih. Maaf ngerepotin," lirih Queen.

"Lo nggak pernah ngerepotin gue. Gue malah seneng bisa bantu lo."

ALTHAIR [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang