kabar kehilangan itu akan
dibawa angin malam menuju
mata jendela yang saban kali
berair. dan kau membacanya
seperti dongeng romeo dan
juliet yang mati di ranjangnya
sendiri-sendiri. malam kerap
meminjamkan sunyi dan doa
untuk memulihkan ingatanmu
yang lama rusak. saat kau
merapu gerimis di kaca jendela
mungkin saja kau terjaga dan
menyaksikan punggung yang
keriput itu tengah sekarat.
nyanyian syahdu di ranjang
menjadi lemah, bibir jalanan
yang sering mengeja nama-
nama menjadi lintasan terjal
yang mengantar kita pada
keheningan —sekali lagi.(2021)
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Tumbuh dari Kesepian
PoetryTELAH TERBIT mencintaimu adalah mencintai takdir biarpun harus kehilangan. mencintaimu adalah mencintai kegamangan di dasar diriku yang paling kelam. namun, kepadamu aku selalu tumbuh, duduk, dan menetap. -j.j. ehak | @ruangehk