langit kota menjelma wajah muram
yang mencipta sungai saban malam.
serupa air mata yang melarikan diri
dari tubuh perempuan yang memimpikan
sebuah pantai tanpa ombak.mata jam tak berhenti menatap sebab
kesedihan telah menjadi rumah segala
gelisah. serpihan ingatan disusun
serupa kota sejarah tanpa peziarah.laut yang menyimpan hening
tidak pernah ada. kenangan
yang tanggal ialah anak-anak
kecewa yang lahir dari rahim kata
yang tumpah. aku tidak pernah
selesai dengan apa-apa yang
tertadah. seolah percuma,
kita yang pernah adalah patahan
luka yang tertahan lama.(2021-2022)
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Tumbuh dari Kesepian
PoetryTELAH TERBIT mencintaimu adalah mencintai takdir biarpun harus kehilangan. mencintaimu adalah mencintai kegamangan di dasar diriku yang paling kelam. namun, kepadamu aku selalu tumbuh, duduk, dan menetap. -j.j. ehak | @ruangehk