kepalaku menjelma
sungai. di dasarnya, aku ikan
kecil yang menunggu air.
aku kebingungan perihal hujan atau
air mata; aku berenang, minum,
dan membasuh wajah pada siapa.(di sebelah yang lain, aku melewati
musim kemarau yang sepi)dadaku ladang-ladang kehausan yang
memohon sebotol hujan; hujan renung,
hujan cinta, hujan rindu, hujan temu.
sedang di depan pintu, aku
hanya menghitung debu di tubuhku.(aku terjebak di tanah kering, namun
tenggelam dalam air asinku sendiri)(2021)
-j.j. ehak
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Tumbuh dari Kesepian
PoetryTELAH TERBIT mencintaimu adalah mencintai takdir biarpun harus kehilangan. mencintaimu adalah mencintai kegamangan di dasar diriku yang paling kelam. namun, kepadamu aku selalu tumbuh, duduk, dan menetap. -j.j. ehak | @ruangehk