malam menunjukkan bagian tubuh
tergelapnya. selepas kau mengemas
sepatu yang kau taruh di depan pintu.
aku meringkuk seperti kucing di bawah
karpet ucapan selamat datang. menadah
duka dan perih yang aku muntahkan.satu nama berhasil aku eja
di balik daun pintu: adalah kau.
aku tertimbun kenangan dan
bincang-bincang perihal kau.
di kepalaku, gamang bertamu
setelah kau bilang sudah
di bus menuju rumah.aku biarkan mereka menjambak
rambutku, memenuhi wajahku
dengan sumpah serapah. sebagian
mereka menepuk pundak dan
meredakan badai di tubuhku. aku
menjadi tempat perjudian iblis dan
malaikat. aku biarkan mereka bicara.
aku biarkan mereka duduk
berlama-lama.;sementara kedua tanganku
menadah air hujan yang asin.(2021)
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Tumbuh dari Kesepian
PoesieTELAH TERBIT mencintaimu adalah mencintai takdir biarpun harus kehilangan. mencintaimu adalah mencintai kegamangan di dasar diriku yang paling kelam. namun, kepadamu aku selalu tumbuh, duduk, dan menetap. -j.j. ehak | @ruangehk