aku pernah berkunjung pada jelaga
matamu –yang berisi doa dan duka
menjadi orang asing dengan segala kata
kata yang menggulung waktu
kita yang ikut membisumatamu gerimis; mengisi sungai yang kering,
mengundang tanganku pada tulang pipi
tak ada yang dapat menepi
selain ikut menemanimu tenggelamdi dasarmu, ada laung
yang mengetuk-ngetuk dadamu
ulah siapa, jawaban tak ditemui di sanakepadamu, seluruhku ikut tersesat
hamparan segala jawaban dari
kepergian yang serasa berat(2021)
—j.j. ehak
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Tumbuh dari Kesepian
PoetryTELAH TERBIT mencintaimu adalah mencintai takdir biarpun harus kehilangan. mencintaimu adalah mencintai kegamangan di dasar diriku yang paling kelam. namun, kepadamu aku selalu tumbuh, duduk, dan menetap. -j.j. ehak | @ruangehk