bibirku terus mengeja namamu, dan kau mengejek namaku
di matamu -juga di mata orang asing, aku hanyalah pengecut yang tidak pernah usai dengan namamuair yang menggenang memberikan wajahku yang kebingungan
di mana wajahku yang dulu, kenapa dengan wajahku yang kini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Tumbuh dari Kesepian
PoesiaTELAH TERBIT mencintaimu adalah mencintai takdir biarpun harus kehilangan. mencintaimu adalah mencintai kegamangan di dasar diriku yang paling kelam. namun, kepadamu aku selalu tumbuh, duduk, dan menetap. -j.j. ehak | @ruangehk