suatu malam sebelum pukul entah
aku menatap mata bulan sambil mendengarkan
kau membaca dongeng tentang perpisahanbulan mengajak hujan untu merengkuh tubuh
seorang yang melarutkan air mata di pangkuan
sesaat kemudian kau terlepas dari ingatandi dekat jendela kamar, sepasang kacamata tertanggal
sedangkan kita ikut memainkan dialog-dialog
dalam buku yang terbuka(2021)
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Tumbuh dari Kesepian
PoetryTELAH TERBIT mencintaimu adalah mencintai takdir biarpun harus kehilangan. mencintaimu adalah mencintai kegamangan di dasar diriku yang paling kelam. namun, kepadamu aku selalu tumbuh, duduk, dan menetap. -j.j. ehak | @ruangehk