dan lampu-lampu mulai kehilangan
nyala, kota-kota tua menghapus
ingar-bingar di wajahnya dengan
keheningan dua puluh empat jam.
beberapa manusia menyaksikan
kematiannya seorang diri,
sementara tikus-tikus di lumbung
tertawa memakan bangkai manusia
lain. aku tak lagi dapat mengingat,
negeri ini benar sekarat atau
memang dibuat-buat....
(Ytdk: 2022)
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Tumbuh dari Kesepian
PoesíaTELAH TERBIT mencintaimu adalah mencintai takdir biarpun harus kehilangan. mencintaimu adalah mencintai kegamangan di dasar diriku yang paling kelam. namun, kepadamu aku selalu tumbuh, duduk, dan menetap. -j.j. ehak | @ruangehk