sisa hujan malam ini

8 3 0
                                    


di sudut kota; tempat kita memuseumkan tawa aku mengambu jejak kaki kita dari sisa-sisa hujan,  kemudian mencari khayalmu di selasar ingatan. kau lahir dari rumitnya takdir yang aku pesan pukul  dua pagi. kau adalah senja yang sibuk bertanya perihal peraduan. sementara aku; pecundang yang sibuk menggulung sesal di akhir kisah. bunga-bunga tersebar sepanjang jalan; bunga sesal, bunga amarah, bunga kenangan, juga bunga rindu. jejak-jejak biar saja tertinggal sebagai kenang. kau, sesekali kunjungi aku dalam ruang yang memuat  segala tentangmu.

(2021)

Yang Tumbuh dari KesepianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang