(YTdK: 2022)
...
lagipula menangisi laut yang pedih, tak akan
memulangkan waktu dan kau kembali.
lagipula tak ada lagi jejak-jejak tawa dan
jemari yang bertaut dari pantai itu. namun
mengapa karang masih terjaga, ombak
masih menyapa, pasir dan angin tetap
memeluk tubuhnya sendiri,
seperti awal kita bersua.;sementara aku sengsara menatap
laut asing berharap ia menelanku.(2021)
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Tumbuh dari Kesepian
PuisiTELAH TERBIT mencintaimu adalah mencintai takdir biarpun harus kehilangan. mencintaimu adalah mencintai kegamangan di dasar diriku yang paling kelam. namun, kepadamu aku selalu tumbuh, duduk, dan menetap. -j.j. ehak | @ruangehk