aku mengumpulkan kekosongan ini
pada bulan yang pucat
malam yang sesat
perasaan yang sesak
inilah kesunyian selanjutnya
yang berdiri di bibir-bibir kelu
pada ombak yang berisak
pada pasir-pasir yang berairkemudian hujan menyambangi
segala kebisuan
membasuh nama yang menjadi
karat dan dilupakan seketika
malam ini pula, sebuah
nama kembali pada laut
dari perjalanan panjang
dari satu muara
lalu menghilang sepenuhnya(2021)
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Tumbuh dari Kesepian
PoetryTELAH TERBIT mencintaimu adalah mencintai takdir biarpun harus kehilangan. mencintaimu adalah mencintai kegamangan di dasar diriku yang paling kelam. namun, kepadamu aku selalu tumbuh, duduk, dan menetap. -j.j. ehak | @ruangehk