dan ingatan pun tercacah. suara dari keheningan merayap menuju kepala. menghidupkan tanda tanya dari tanah-tanah yang tabah. jawaban-jawaban menyembul menonton keping-keping tanya yang berserak.
terdengar desau angin yang membawa pesan menjelang tengah malam. dalam sebuah percakapan yang tak lebih panjang dari kesunyian. dalam dadaku menangis, ada yang tak pulang pada pelukan.
...
(Selengkapnya bisa dibaca dalam buku "Yang Tumbuh dari Kesepian")
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Tumbuh dari Kesepian
PoetryTELAH TERBIT mencintaimu adalah mencintai takdir biarpun harus kehilangan. mencintaimu adalah mencintai kegamangan di dasar diriku yang paling kelam. namun, kepadamu aku selalu tumbuh, duduk, dan menetap. -j.j. ehak | @ruangehk