di mana aku dapat menemuimu selain
di ingatan yang membakarku diam-diam?
puisi kematian,
bendera kuning yang mengantar perpisahan,
keranda yang memapahmu berjalandi mana aku dapat mendengar suaramu selain
di kepala yang membenturkanku pada kenyataan?
radio masa lalu,
sirene ambulans malam itu,
iringan doa yang lirih mengantarmu?...
(Selengkapnya bisa dibaca dalam buku "Yang Tumbuh dari Kesepian")
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Tumbuh dari Kesepian
PoetryTELAH TERBIT mencintaimu adalah mencintai takdir biarpun harus kehilangan. mencintaimu adalah mencintai kegamangan di dasar diriku yang paling kelam. namun, kepadamu aku selalu tumbuh, duduk, dan menetap. -j.j. ehak | @ruangehk