aku mengetuk pintu di dadaku dan
tak ditemukan siapa pun —termasuk
aku. awan berpindah-pindah seperti
peragu yang mencocokkan jawaban
yang klise; apakah mencintaimu
adalah benar kulakukan?seperti lengkung bambu yang
terbawa percakapan angin, aku
memulihkan ingatan, menimbang
pertanyaan-pertanyaan yang tak
tuntas. sebelum sesak hinggap
di kepala; apakah benar aku
menyimpanmu di dadaku?(2022)
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Tumbuh dari Kesepian
PoesíaTELAH TERBIT mencintaimu adalah mencintai takdir biarpun harus kehilangan. mencintaimu adalah mencintai kegamangan di dasar diriku yang paling kelam. namun, kepadamu aku selalu tumbuh, duduk, dan menetap. -j.j. ehak | @ruangehk