di emperan toko, fajar bulan

1 0 0
                                    

aku menggerutu kalau hujan begitu angkuh. sesaat kemudian aku berpikir, hujan ternyata rapuh.

kepalaku dapur sekolah; arsip surat yang berbicara sendiri, bangku kosong, kaca-kaca berlumut, kelas dalam aplikasi, dan keluhan-keluhan tulang manusia. aku mau meminjam bunga matahari sebagai gerhana. mengunyah kuaci yang belum jadi, lalu muntah di wajahnya.

aku masih menyaksikan hujan berebut jatuh, dan aspal mengaduh.

...

Yang Tumbuh dari KesepianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang