part 10

263 32 2
                                        

Happy reading

****

Pagi hari pukul 06:30 sekolah masih sepi, ada beberapa murid yang sudah datang.

Pak Asep menyelesaikan pekerjaannya menyapu dan menyiram tanaman. Ketika pak Asep sedang duduk bawah pohon besar sembari menghapus peluh di kening, Dara datang menghampiri pak Asep, sambil matanya jelalatan mengeluarkan suara. "pak Asep..!!Bastian udah dateng belom?" tanya Dara

"Tumben mba Dara nyariin mas Bastian, biasanya mas Bagas."

"Gak pak, aku nanya aja dia anak kayak dia pasti gak bakal bisa datang pagi."

"Oh gitu, belum kayaknya mba." pak Asep menoleh, dia menemukan motor Bastian yang baru saja memasuki halaman sekolah.

Bastian memberikan kode Dara, dan Dara hanya mengangguk menanggapi kode darinya. Bastian turun dari motornya berjalan kebelakang sekolah, tidak lama kemudian disusul oleh Dara yang berjalan mengekori Bastian.

Setelah sampai dibelakang sekolah, Dara sibuk mengubek-ubek tasnya, mencari sebuah kertas.

"Nyariin apaan sih loh?" tanya Bastian.

"Ini dia kertasnya udah ketemu." Dara memberikan sebuah kertas bertuliskan no hp.

"no hp siapa itu?" tanya Bastian menerimanya, lalu memandangnya "Oh pak Agung, terus buat apa ini?"

"Iya loh hubungi lah, tanyain kita mau ketemuan dimana?" jawab Dasar kesal.

"Iyelah sabar kali, gitu aja marah. Nanti deh gue tanyain, habis itu apalagi?"

"Oh ya nanti habis pulang sekolah kita mampir ke butik dulu ya beli baju buat ntar malem."

"Ah kebutik? Emang harus ya, kan bisa baju apa adanya aja gak usah repot ke butik segala."

"Iya gue tahu, ini om Agung yang suruh ya harus gimana lagi turutin aja."

Bastian mendesis kesal. "Ya elah ribet banget sih, mau acara makan malam aja harus beli baru segala. Ini namanya pemborosan, mentang-mentang orang kaya."

"Udah gak usah bawel, pokoknya habis pulang sekolah gue tungguin loh jemput gue ditaman sebelah."

"Oke deh. Tapi sebelum gue balik, cium dulu dong" Goda Bastian.

"Apaan sih loh gak jelas banget, udah ah sana ntar Bagas lihat lagi kita disini."

"Ayolah cium dulu suaminya, buat penyemangat belajar hari ini" Bastian menyodorkan pipinya ke Dara.

"Gak lucu Bastian, udah ah ini tuh sekolahan. Gue mau kekelas ada tugas yang belum selesai gue kerjain." barus aja satu melangkah, namun Bastian langsung memeluknya dari belakang.

"Loh itu istri gue, udah seharusnya loh turutin kemauan gue."

"Bastian udah ah malu tau." ucap Dara memberontak.

"Gak ada yang lihat juga masih sepi. Atau gini aja deh, loh cium gue atau gue yang cium loh?" Bastian mengeratkan pelukannya hingga Dara terasa sesak.

"Gak dua-duanya." setelah sekuat tenaga akhirnya Dara terlepas dari pelukan Bastian.

Dengan cepat Bastian meraih tangan Dara hingga jatuh dipelukannya. "Bastian udah ah nanti ketahuan sama orang," Dara memberontak sekuat mungkin agar bisa terbebas dari Bastian. Usaha Dara berhasil aslhasil dia bisa terbebas dari Bastian.

"Ntar malem ya Dar." pekik Bastian terkekeh.

"Bodo." Dara

******

Malam itu tiba, Dara yang sudah bersiap segera menunggu Bastian dipinggir jalan, agar tidak ketahuan jika dia pergi bersama cowok lain selain Bagas.
Setelah menunggu lima menit akhirnya Bastian pun datang dengan mobilnya. Dara bergegas naik kedalam mobil.

Bastian mengegas mobil dengan cepat agar dia tidak terlambat.

Sudah tiga puluh menit diperjanalan akhirnya mobil Bastian sampai di sebuah cafe mewah outdoor, mereka segera turun dan masuk ke dalam cafe tersebut.

Sudah tiga puluh menit diperjanalan akhirnya mobil Bastian sampai di sebuah cafe mewah outdoor, mereka segera turun dan masuk ke dalam cafe tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cafenya keren, ada lilinnya nya ih romantis banget tempatnya." ucap Dara memandang Cafe dengan tatapam kagum.

"Loh suka?"

"Iya gue suka banget, romantis."

Bastian tersenyum.

Mereka berjalan berjalan menuju meja yang dituju.

"Hai om, tante." sapa Bastian patuh.

"Eh yang ditunggu datang juga, mari silahkan duduk."

Keduanya duduk berdampingan dan sangat mesra.

"Ya ampun kalian mesra banget sih." celetuk Riswan.

"Maklum lah pa mereka kan pengantin baru, pasti masih anget-angetnya pengen berduaan terus."

Bastian terkekeh, "Tante bisa aja"

"Papa senang kalo hubungan kalian harmonis."

"Iya mama juga senang."

"Mas Bastian istrinya udah isi belum?" tanya Farah.

Uhuk, Dara yang sedang minum langsung langsung tersedak mendengar ucapan Farah.

"Isi?" Dara mengerutkan alisnya, mencoba mengerti ucapan Farah.

"Maksudnya tante Farah kamu udah hamil belum?"

Dara menelan ludahnya, dia menginjakkan kaki Bastian. "Masih proses, doain aja om semoga secepatnya."

Dara menyengir. "Iya tante doain aja, kita lagi usaha. Ya kan sayang?" tanya Dara

Bastian mengangguk cepat.

"Ditunggu loh kabar baiknya." ujar Farah.

"Iya tante."

*****

Imperfect loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang