part 24

207 27 0
                                        

Happy reading


*****

Dara duduk dibangkunya sambil mencatat tugas yang belum diselesaikan tadi malam.

"Lagi ngapain loh Dar pagi-pagi gini udah sibuk aja?" tanya Sarah baru saja datang dan langsung duduk samping Dara. Dia mengambil lipstik dari dalam tasnya, dan mengubek-ubek is tasnya mencari cermin.

"Gue lagi nyelesain catatan gue nih semalem belum selesai." jawab Dara tanpa menoleh sambil menyatat.

"Tumben loh, biasanya kalo masalah tugas udah beres." cibirnya lagi tanpa menoleh.

"Semalem gue ketiduran makanya lupa ngerjain tugas." Dia memandang Sarah sedari sibuk mengubek tasnya. "Loh lagi ngapain sih?"

"Ini gue lagi nyariin cermin, kayaknya lupa gue bawa deh."

"Ya udah pake punya gue aja tuh ambil aja didalam tas." tawar Dara.

Sarah mengambil tas Dara lalu melihat isi dalam tasnya, betapa terkejutnya dia saat melihat sebuah buku kecil berwarna hijau berlogo garuda yang hampir memenuhi buku tersebut. "Dara ini buku apa?" tanya Sarah mengehentikan pencariannya dan menunjukan buku itu kepada Dara.

Dara melihatnya. "OMG..!! ini kan buku nikah gue sama Bastian, udah Sarh masukin lagi kedalam tas gue. Ntar kalo ada yang lihat gimana bisa berabe kan" mengecilkan suaranya.

"Oh buku nikah, lagian loh ngapain sih sekolah bawa buku ini segala. Kenapa gak ditinggalin dirumah, kalo sampe Clara lihat kan bisa ketahuan kalo loh udah nikah."

"Iya sih gue sengaja bawa buku nikah itu, karena hari ini gue mau balik lagi keapartemen Bastian." balas Dara.

Tiba-tiba Clara pun datang membuat Dara kaget dan Clara bergegas memasukan buku nikah itu kedalam tas Dara. "Selamat, untung aja Clara gak lihat buku nikah ini." ucap Sarah dalam hatinya dengan lega.

Clara memandang tangan Sarah yang berada diatas tas Dara. "Sarah itu kenapa tangan loh ditutupin gitu?" tanya Clara curiga.

"Gak papa" Sarah memindahkan tas Dara didalam laci.

"Iya gak ada apa-apa kok. Oh ya Clara tumben loh jam segini udah datang, biasanya kan agak siangan." jelas Dara berusaha menggantikan topik lain.

"Iya dong, semaleman gue nyiapin pesta ulang tahun gue buat besok lusa  jadi ya belum sempat tidur." balas Clara sumringah.

"Oh ya jadi lusa loh ultah?"

"Ya ampun Dar sahabat kita yang satu ini lusa ulang tahun." timpal Sarah antusias.

Clara menarik sudut bibirnya. "Ih kalian gimana sih, masa ulang tahun gue aja lupa. Katanya sahabat tapi sama ultah gue aja lupa, nyebelin banget sih."

"Ya sorry beb, gue lupa banget ultah loh." balas Dara sambil merangkul Clara.

"Iya gue juga lupa banget, lagian ultah loh juga masih lama kan."

"Sarah loh gak adil banget sih, kemaren ultah Dara loh inget terus loh kasih kado. Sedangkan ultah gue jangankan ngasih kado, inget aja gak." celetuk Clara menyelekit.

"Loh itu sahabat gue, jadi gak mungkin gue lupa apalagi mengabaikan ultahnya loh. Loh sama Dara sahabat gue, jadi loh dan Dara itu sama aja."

"Iya Sarah benar, yang namanya sahabat itu harus care satu sama lain. Terutama kayak kita bertiga ya, semuanya harus saling mengisi."

"Iya Clara, jadi loh gak usah sedih. Kita itu bukan orang diluaran sana yang selalu mengabaikan sahabatnya."

"Makasih ya, biasanya kalo bersahabat bertiga itu yang satunya sering dikucilkan alias gak dianggep. Selalu jalan berdua, sampe lupa kalo punya temen satu lagi." ucap Clara berkaca-kaca.

"Nah makanya itu Clara, gue gak mau kalo diantara kita ada yang merasa gak dianggap. Yang namanya sahabat harus sama rata, bukan mengunggulkan satu teman yang dia anggap paling istimewa." balas Dara.

"Iya beb emang banyak sih yang kayak gitu, sahabat bertiga tapi yang satu gak pernah ikut ngumpul. Karena yang dua itu kalo mau kemana-mana selalu berdua, jadi ngerasa gak dianggap." timpal Sarah

"Bukan hanya itu beb, dalam sahabat itu harus seimbang dan komunikasi paling penting." ucap Dara

Sahabat yang kurang baik cenderung menguasai pembicaraan.

Umumnya topik yang dibicarakan adalah seputar masalahnya sendiri.

Ketika giliran Anda ingin curhat, dia tak memberi respons yang setara atau bahkan menunjukkan tanda-tanda tak tertarik. Teman yang baik

~Dara

"Pagi, ngomong apasih seru banget kayaknya." celetuk Bagas baru saja bergabung diantara ketiga sahabat itu.

Ketiganya menoleh kesumber suara.

"Bagas, kamu udah datang?" tanya Dara

"Iya dong, oh ya aku ada sesuatu buat kamu." ujar Bagas dengan wajah bahagia.

"Apa itu?"

Bagas memberikan sebuah tupperware kepada Dara. Cewek itu memandang pemberian Bagas, "Apan ini?" Dara membuka tupperware pemberian Bagas.

Waw..

Nasi goreng pedas+telur dadar serta sambel teri kesukaan Dara. "Bagas, ini kan makanan kesukaan aku."

Sarah dan Clara ikut melihatnya. "Yaampun ini enak banget menunya, jadi laper gue."

"Bagas kok loh bawain buat Dara aja sih, buat gue mana?" menyodorkan tangannya.

Bagas menatap kedua cewek itu. "Gak ada, ini gue bikinin sendiri buat pacar  tercinta." ucapan manis Bagas membuat Dara tersipu malu.

"Ih makasih, kamu mah bisa aja. Tahu aja sih kamu, kalo aku belum sarapan."

"Ya dong, aku bikinin nya khusus buat kesayangan aku pake cinta 1000% " gombal Bagas.

"Ih apaan sih kalian pagi-pagi udah pacaran aja, geli gue dengernya." cibir Sarah.

"Biarin lah, mereka kan pacaran. Gak kayak loh jomblo." celetuk Clara sambik terkekeh.

"Pokoknya tenang kalian pasti kebagian kok, ya udah kita makannga dikantin aja." Dara memasukan tupperware kedalam tasnya.

Mereka kemudian berjalan menuju kantin sekolah.

****


Imperfect loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang