part 27

229 26 2
                                        

Happy reading

***

Hari sudah pukul 06:00 Dara perlahan membuka matanya, melihat kesamping Bastian masih terlelap tidur.
Semalam Dara habis begadang menunggu Bastian pulang dari rumah Bianca, karena sehabis mengantarnya pulang Bastian kembali bertemu Bianca. Harusnya dia membiarkan  cowok itu tidur diteras, tapi teringat kebaikan yang telah dilakukan Bastian selama ini membuatnya tak tega.

Dara duduk ditempat tidurnya, tersadar bahwa dia sudah terlambat bangun. Melihat jam di dinding sudah menunjukan pukul 06:00, dia menepuk jidatnya menyadari jika dia bangun kesiangan.

"Mampus, gue bangunnya kesiangan" ujar Dara bergegas masuk kekamar mandi.

Sekitar lima belas menis Dara keluar dari kamar mandi dengan handuk yang membungkus rambutnya yang basah. Dengan cepat Dara memakai seragamnya dan memoles sedikit makeup dipipinya agar tidak terlalu pucat. Ya dia bukan Sarah yang setiap jam harus mengoles wajah dengan bedak apalagi lipstik, memakai secukupnya dan tidak berlebihan membuat gadis berdarah Belanda-indo ini tetap kelihatan cantik. Darah belanda dari sang ayah membuat gadis itu memilik paras cantik dan manis seperti sang ibu.

"Bastian, Bangun..!" ucap Dara menguncang pipi Bastian. Namun sama sekali tidak mendapatkan respon dari Bastian, sepertinya cowok ini sedang menjalani kehidupan didalam mimpi. "Bastian Banguunn..!!" teriak Dara dengan suara lantang.

Bastian menggerakan tubuhnya pelan dan bersuara. "Bentar lima menit lagi." sahut Bastian kembali tidur lagi.

Dara memandang Bastian jengkel, sepertinya Bastian begitu nyaman tidur dikamarnya. Karena tidak seperti biasanya saat mereka tidur diapartemen, satu kali saja cowok ini sudah berhasil dibangunkan.

Sebuah ide cemerlang yang tiba-tiba melintasi otaknya, dia mengambil kemoceng yang tergantung dibelakang pintu kamarnya, ya biasanya dipagi hari dia selalu membereskan tempat tidur serta mejanya menggunakan kemoceng setiap pagi sebelum beraktivitas.

"Rasain loh." sinis Dara sambil memukul tubuh Bastian menggunakan kemoceng.

"Aagh..!" teriak Bastian kesakitan. Dia mengangkat kepalanya melihat Dara yang berusaha ingin memukulinya lagi. "Eh Dar ampun, sakit tahu." ucap Bastian takut. Cowok itu bergegas bangkit, "Kasar banget sih loh jadi istri, gak bisa lembut dikit kek bangunin suami."

Dara melotot. "Masuk kamar mandi sekarang, cepatan." teriak Dara galak. Membuat tubub cowok itu tergelonjak takut, dia melangkah perlahan menuju kamar mandi.

"Cepetan." teriak Dara.

Bastian mengangguk takut, tubuhnya gemetar sambil memandang Dara. "Taruh dulu kemocengnya, oke." pinta Bastian.

Dara mengulum bibir sambl berdecak pinggang.

"Oke, Peace" perlahan melangkah kakinya menuju kamar mandi dan melewati Dara yang sedang berdiri dihadapan.

Braakk..

Pintu tertutup dengan keras, Kini cowok itu sudah berada dikamar mandi.

"Bastian" teriak Dara sambil tertawa geli.

"Iya, sorry Dar gak sengaja." sahut Bastian dari dalam kamar mandi.

Dara tertawa sambil memegang perutnya. "Emang enak gue galakin, makanya jadi orang nurut sama istri."

Setelah sepuluh menit Bastian keluar dari kamar mandi, dia menemukan Dara yang sedang duduk dipnggir ranjang sambil menatapnya galak.

"Permisi." ucap Bastian sambil menunduk patuh.

Imperfect loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang