pernikahan

445 55 6
                                        


Happy reading

****

Dara menghadiri acara pernikahan teman kerja kedua orang tuanya. Meskipun teman jauh namun mereka tetap menghargai undangan itu. Dara mewakili Ayah dan Bunda nya berhalangan hadir. Harusnya ia ditemani oleh Bagas, namun Bagas juga tak bisa menemani Dara karena ada tugas dari sekolah untuk seminggu. Alhasil ia mengajak Sarah untuk menemani nya ke pernikahan itu.

Sesampai di sana mereka menemukan Bastian yang sedang duduk di kursi tamu di bagian depan. Saat itu Bastian menggunakan batik berlengan panjang. Masih sepi dengan tamu undangan, hanya ada Bastian, Dara dan juga Sarah.

Terlihat dari sudut koridor kedua orang tua mempelai sedang berdebatan. Wajah mereka tampak bingung. Akhirnya Bastian berjalan menuju sudut koridor, disusul juga Dara dan juga Sarah.

"Ada apasih ini om, tante?" tanya Bastian.

"Iya ini ada apasih?" tanya Dara

"Kita bingung banget sekarang.!!" jawab ibu mempelai wanita dengan wajah panik.

"Bingung kenapa? Ini kok pengantinnya kok belum siap sih, bentar lagi kan acara udah mau dimulai."

"Itu dia anak saya kabur, saya gak tau mau cari dia dimana."

Bastian, Dara dan juga Sara kaget mendengar ucapan ibu dari mempelai wanita, mata mereka melebar seolah tak percaya apa yang diucapkan oleh ibu mempelai wanita.

"Tante serius? Lah terus gimana ini, acaranya udah mau mulai tante, om" tanya Dara bingung.

"Kami juga bingung, anak saya juga kabur. Dia gak mau dijodohin." timpal ibu mempelai pria.

"Hah jadi keduanya kabur?" tanya Dara balik, ia benar-benar dibuat bingung dengan kedua pengantin yang kabur di hari pernikahan mereka.

Di sisi lain semua para tamu undangan pun sudah berdatangan, memasuki dan duduk dibangku yang sudah di sediakan.

Kedua orang tua mempelai menatap ke arah Bastian dan Dara, kemudian mereka saling pandang dan tersenyum. "Ya udah gimana kalo kalian berdua aja yang gantiin anak-anak kami." pinta orang tua sang laki-laki.

"Iya benar, ini salah satu solusi yang tepat untuk menghilangkan rasa malu didepan para tamu." balas orang tua wanita.

Bastian dan Dara saling menatap satu sama lain.

"Maksud tante apa ya, kami gak ngerti." ucap Dara bingung.

"Kami minta sama kalian buat gantiin posisi anak-anak kami."

"Maksud tante mereka jadi pengantin nya gitu, nikah dong?" tanya Sarah menyeledik

Kedua orang tua calon pengantin pun mengangguk serempak.

Bastian dan Dara saling pandang, ia terkejut mendengar ucapan dari orang tua kedua mempelai. Bagaimana mungkin mereka menikah, sedangkan mereka adalah musuh bebuyutan yang tidak akan pernah berdamai.

"Apaan sih tan ngaco aja deh, gak mungkin lah kita berdua yang gantiin anak-anak tante. Itu berarti kita harus menikah. Saya gak setuju, dan saya gak mau." ucap Bastian melengos.

"Ayo dong please, tante mohon sama kalian. Kami harus bilang apa sama mereka kalo anak-anak kami gak jadi nikah, mau taruh dimana muka kami." pinta orang tua pengantin wanita dengan wajah penuh airmata, ia memohon agar Bastian dan Dara memenuhi permintaan mereka.

Imperfect loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang