Happy reading
***
Pagi-pagi Dara sudah bersiap untuk berangkat kesekolah, dia berpamitan kepada kedua orang tuanya setelah sarapan pagi. Namun sebelum berangkat tidak lupa dia selalu mencium tangan Ayas dan juga Rosaa karena sudah menjadi kebiasaanya sedari kecil."Sayang kamu bawa mobil kesekolah?" tanya Ayas
"Iya Yah, kenapa?" tanya Dara pada Ayas.
"Mobil kamu itu udah lama loh gak dibawa kebengkel, nanti mogok ditengah jalan." jawab Ayas sambil menyantap makanannya.
"Iya sayang, mendingan kamu bareng ayah aja kesekolahnya." timpal Rossa.
"Iya sih tapi nanti habis pulang sekolah Dara bawa kebengkel." balas Dara.
Setelah melakukan rutintias itu dia langsung beranjak kemobil dan berangkat kesekolah. "Dara pergi dulu Yah, Bun." pamit Dara
"Iya sayang, hati-hati." sahut Ayah sambil menyeruput teh nya, sementara Rossa mencuci piring sehabis mereka selesai sarapan.
Setelah mencuci piring Rossa bergegas masuk kedalam kamar Dara, sepertinya dia ingin membereskan kamar putrinya. Tanpa sengaja dia menemukan sebuah cincin nikah yang berada diatas meja serta buku berwarna hijau didalam laci meja belajar Dara, mungkin cewek itu lupa menyimpannya ditempat yang aman.
"Bunda." panggil Ayas dari ruang tengah ketika Rossa ingin membalikkan buku kecil berwarna hijau.
"Ya Ayah bentar, Bunda lagi beres-beres dikamar Dara." sahutnya meletakkan kembali buku itu, lalu menutup lacinya. Rossa beranjak keruang tengah menghampiri Ayas.
"Ayah kekantor dulu ya bund." pamit Ayas bangkit masuk kemobilnya sambil menjinjing tas berwarna hitam dan melajukam mobilnya meninggalkan kabut asap hitam dibagasi.
****
Dara dan kedua sahabatnya baru saja berjalan diambang pintu. Tiba-tiba, seorang laki-laki yang memanggilnya dari arah kiri membuat langkah terhenti. Cewek itu menoleh sambil memandang laki-laki itu sedang berjalan kearahnya mengaitkam tas dibahunya sepertinya dia baru saja datang kesekolah.
Sarah yang begitu peka terhadap sahabatnya Dara, dia mengajak Clara masuk kelas terlebih dahulu karena takut mendengar pembicaraan Dara dan juga Bastian.
"Udah yuk kita duluan kekelas." ajak Sarah smabil menarik lengan Clara.
"Ya tapi kan Bastian mau ngobrol sama gue." celoteh Clara.
"Udah loh temenin gue kekantin ya, gue laper belum sarapan tadi." ajak Sarah yang terus memaksa Clara.
Akhirnya Clara mengiyakan ajakan Sarah, dia mengikuti langkah Sarah kemana dia akan diajak.
"Dar, gue ada sesuatu buat loh" ucap Bastian tanpa basa-basi.
"Apa?" tanya Dara
"Bentar." Bastian membuka tasnya lalu mengeluarkan Paperback berwarna biru lalu diberikan kepada Dara, sementara Dara memandang pemberian dari Bastian.
"Apa ini?" tanya Dara menerima Paperback nya. Mata Dara melebar ketika melihat isi didalamnya, "Oh ini,"
Bastian tersenyum simpul. "Iya itu buat loh, susu ibu hamil."
KAMU SEDANG MEMBACA
Imperfect love
Teen FictionCinta menyatukan dua insan. Menyatukan dua hati yang saling mencintai. Apa jadinya kalo jika di satukan sama orang yang gak pernah kita inginkan. Bastian dan Dara murid di Sekolah Trisatya, mereka dikenal sebagai murid yang selalu bersaing untuk me...