Happy reading
*****
Dara yang masih tertidur lelap dikamarnya, dia sengaja tidak bangun pagi dikarena hari minggu alhasil membuatnya bermasalan saja dikamar. Rebahan sambil memegang hp itu salah satu menjadi kebiasaanya setiap hari libur sekolah, apalagi melihat kondisinya yang lagi hamil membuatnya malas melakukan aktivitas.
Dara duduk tepi ranjang sambil memgingat sikap Bastian yang begitu dingin dan cuek, "Bastian kenapa ya kok dia dingin banget sama Danu dan Gerry. Apa dia lagi ada masalah, atau apa? Kok dia gak cerita sama gue, gue kan istrinya jadi wajar kalo dia mau cerita ke gue." ucap Dara aneh. Dara menatap jam dinding, melihat jarum jam sudah menunjukan pukul 09:30. "Ya udah deh kalo gitu gue mandi dulu, habis ini gue kerumah Bastian." Dara bangkit mengambil handuk lalu masuk kekamar mandi.
Tiba-tiba Rossa masuk kekamar Dara, dia menemukan kotak susu diataa meja belajar Dara. Rossa menegerutkan alisnya menataps kota susu bermerk Prenagen, "Ini kan susu hamil, kok ada dikamar Dara? Padahal dirumah ini gak ada yang hamil, kok bisa Dara punya susu beginian." ucap Rossa heran, dia dibuat penasaran. Semakin hari dia menemukan hal yang membuatnya bingung, hatinya merasa ada yang mengganjal alhasil Rossa membuka sebuah laci dimeja belajar Dara. Mengambil sebuah buku diary, saat ingin membukanya tiba-tiba dua foto terjatuh kelantai. Rossa melihat kelantai sambil memegang buku diary milik Dara. Dara keluar dari kamar mandi ketika dia ingin melihat gambar yang ada difoto tersebut membuatnya kaget lalu memasukkan kembali buku kedalam laci dengan buru-buru.
"Bunda." ucap Dara sambil mengelap rambutnya memggunakan handuk.
"Bunda pikir kamu udah pergi, makanya bunda mau beres-beres dikamar kamu." sahutnya seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
"Iya bun habis ini Dara mau pergi sama temen-temen"
"Ya udah bunda kekamar dulu, cepatan kamu turun. Kamu belum sarapan kan, bunda udah siapin makanan kesukaan kamu."
Dara mengangguk. "Makasih ya bund, nanti Dara turun kok." balas Dara.
Rossa segera keluar dari kamar Dara, agar Dara tidak curiga bahwa dia sudah memgobrak-abrik isi lacinya.
Setelah sepuluh menit akhirnya Dara pun keluar dari kamarnya, dia melewati beberapa anak tangga dan duduk dimeja makan. Namun sebelum sarapan, dia membuat susu Prenagen karena kondisi yang cukup aman. "Kayaknya aman nih kalo gue bikin susu ini, bunda juga lagi dikamar jadi gak bakal tahu kalo gue hamil."
Dara mengambil gelas, menuangkan beberapa sendok susu bubuk lalu disiram dengan air panas. Gelasnya itu dibawa kemeja makan, biasanya susu bikin sang bunda yang selalu menemaninya sarapan namun kali ini dia diharus minum susu pemberian dari Bastian untuk kehamilannya agar tetap sehat.
Nasi goreng pedas serta telur dadar menjadi makanan favoritnya, dia sangat senang akhirnya bisa kembali memakan masakan sang bunda. Setelah beberapa menit kemudian Dara pun selesai sarapan, dia kemudian beranjak ke garasi mobil untuk pergi kerumah Bastian.
****Dara sampai kerumah Bastian, dia mengetuk rumahnya sambil memanggil nama Bastian. "Bas, Bastian. Loh ada dirumah kan, ini gue Dara" panggil Dara. Dia melirik kebagasi melihat tidak ada motor W175 milik Bastian. "Kayaknya gak ada orang deh, motornya aja gak ada."
Drrrtt...Drrtt
Suara getaran itu berasal dari dalam tas Dara, dia segera mengambil ponselnya segera siapa tahu itu panggilan dari Bastian.
Dia menatap ponsel layar berwarna hitam, membuka pesan Whatshapp. Sebuah pesan singkat dari Bagas.

KAMU SEDANG MEMBACA
Imperfect love
Fiksi RemajaCinta menyatukan dua insan. Menyatukan dua hati yang saling mencintai. Apa jadinya kalo jika di satukan sama orang yang gak pernah kita inginkan. Bastian dan Dara murid di Sekolah Trisatya, mereka dikenal sebagai murid yang selalu bersaing untuk me...