Happy reading***
Bastian berjalan di belakang Dara, mengekori gadis itu seperti anak kecil.
Mereka sampai diparkiran. "Udah yuk pulang, biar gue anterin.""Loh serius mau nganter gue pulang?" tanya Dara.
"Iya, loh kan mau balik kerumah loh. Ya udah gue anterin aja." sahut Bastian sambil memasang helmnya.
"Gak papa nih, mending gak usah deh ntar ngerepotin loh."
"Gak papa kok, ayo naik."
Bastian segera memundurkan motornya. Setelah itu mereka berdua naik dan beranjak dari sekolah, untung saja banyak siswa yang sudah mulai jadi tidak ada yang melihat mereka pulang bareng.
Bastian mengantarkan Dara dengan selamat, motornya berhenti tepat diepan rumah gadis itu. "Gak nawarin gue mampir dulu?" pinta Bastian sedikit memaksa.
"Sorry ya Bas, bonyok gue udah tahu hubungan gue sama Bagas. Jadi kalo mereka tahu gue dianter pulang sama loh, yang ada mereka curiga lagi kita ada apa-apa." jelas Dara.
"Ya udah deh kalo gitu, gue pulang."
Dara turun dari motor Bastain, menatap Bastian tak enak. "Maaf ya, gue janji lain kali gue bakal ajak loh mampir."
Bastian tersenyum singkat. "Gue ngerti. Gue pamit ya, bye." Cowok itu menghidupkan mesin motornya dan melajukan motornya meninggalkan Dara.
*****
Motor Bastian melaju kearah rumah Bianca, namun sebelum menemui kekasihnya ada baiknya dia membelikan sesuatu yang membuat Bianca bahagia. Akhirnya dia memutuskan mampir ketoko bunga untuk membelikan sebuah bunga kesukaan Bianca. Memilih beberapa bunga, akhirnya dia mengambil sebuah bunga berwarna putih kemudian memberikan beberapa uang ke penjualnya. Setelah itu Bastian segera menghidupkan motor meninggalkan tempat, ingin melanjutkan perjalanannya menuju rumah Bianca
Sudah menghabiskan waktu tiga puluh menit akhirnya motor Bastian berhenti tepat didepan rumah Bianca, dia segera turun dari motonya sambil membawa bunga yang sudah dia beli.
"Assalamualaikum Bi, " ucap Bastian sambil mengetok pintu. Baru saja dia ingin mengulang panggilan tiba-tiba pintu sudah dibuka oleh pemilik rumah.
"Walaikumsallam." Bianca membuka pintu, dia menemukan Bastian yang sedang berdiri didepan pintun. "Bastian." ucap Bianca sumringah, tanpa pikir panjang cewek itu langsung memeluknya. "Aku kangen banget sama kamu."
"Aku juga kangen sama kamu, makanya aku kesini pengen ngajak kamu jalan."
Bastian memberikan bunga kepada Bianca. "Ini buat kesayangan aku." ucap Bastian sambil melepaskan pelukannya.
"Ih kamu mah biasa aja bikin aku seneng, makasih ya Bi. Aku senang deh akhirnya aku bisa ketemu sama kamu."
"Ya dong, sekarang kamu siap-siap ya aku tungguin kamu."
Bastian tersenyum sambil membantu Bianca memakai helm. "Helmnya cocok banget buat kamu, makin cantik." puji Bastian.
"Apaan sih."
Akhirnya helm Bianca terpasang. " Emang kita mau kemana sih?" tanya Bianca.
"Keliling kota jakarta."
Ditengah jalan ketika berhenti dilampu merah persimpangan jalan, Bastian mengambil tangan Bianca. "Pegangan ya biar gak jatuh."
Bianca tersenyum lebar. "Makasih ya, Bianca mengeratkan pelukannya, menyenderkan kepalanya di pundak Bastian begitu nyaman.
Motor Bastian sampai disebuah mall yang cukup besar dan mewah, mereka turun dari motor dan segera masuk kedalam mall tersebut. Sambil menggandeng Bianca dengan mesra mereka menyusuri mall dan melihat beberapa fashion yang akan mereka beli.
Bianca yang tengah sibuk memilih baju, sedangkan Bastian tertuju pada sebuah dress cantik akhirnya dia berjalan dan melihatnya. "Cantik banget dress, kayaknya ini cocok banget kalo Dara yang pake. Ih apaan sih Bas, ngapain loh beliin dress buat Dara. Harusnya loh itu beliin buat Bianca, dia yang pacar loh bukan Dara." ungkap Bastian dalam hati.
****

KAMU SEDANG MEMBACA
Imperfect love
Fiksi RemajaCinta menyatukan dua insan. Menyatukan dua hati yang saling mencintai. Apa jadinya kalo jika di satukan sama orang yang gak pernah kita inginkan. Bastian dan Dara murid di Sekolah Trisatya, mereka dikenal sebagai murid yang selalu bersaing untuk me...