part 56

115 11 5
                                    


Happy reading

****


Alan berada diruang tengah, dia sedang mengobrol bersama istrinya. Mungkin membicarakan tentang hubungannya bersama Bastian, sejak kepulangannya dari luar negeri dia hanya bertemu Bastian hanya beberapa kali.

"Kamu kenapa mas?" tanya Ajeng pada suaminya.

"Aku lagi mikirin Bastian, kayaknya dia masih marah sama aku." balas Alan sambil memijit pelipisnya.

Ajeng memegang pundak Alan. "Kamu yang sabar ya, aku yakin pasti Bastian akan maafin kamu. Mungkin sekarang dia lagi pengen sendiri, Bastian masih muda dan labil jadi wajar kalo dia kayak gitu." ucap Ajeng yang coba menenangkan Alan.

"Kayaknya ntar malem aku harus ke apartemennya Bastian, aku mau nyelesain masalah aku sama dia." ujar Alan.

"Bukannya Bastian belum pulang dari Hamburg." balas Ajeng.

Alan menoleh, dia mengerutkan alis menatap istrinya. "Bastian ke Hamburg?"

"Iya, kemaren aku kerumah Gerry mau nanya soal Bastian. Kata orang tua Gerry mereka lagi liburan di Hamburg, karena disekolah lagi ada kegiatan guru jadi semua siswa diliburkan selama 10 hari."

"Kenapa dia gak bilang sama papa kalo mau ke Hamburg, setidaknya kabarin biar kalo ada apa-apa kita tahu."  balas Alan sedikit kesal.

"Ya udah lah mas, nanti kalo dia udah pulang baru kita ke apartemen temuin Bastian."

*****

Dara sedang berbaring dikamarnya, matanya sibuk menatap kelayar hitam diponsel. Dia sedang melihat beberapa makanan indonesia, seperti dia ingin sekali memakan semua makanan itu. "Ih gue kangen banget makanan indonesia, sate, soto, sama ayam geprek. Ternyata hujan emas dinegeri orang, masih enak hujan batu dinegeri sendiri ya. Dimana pun gue, kalo soal makanan indonesia paling juara." ucap Dara, tiba-tiba sebuah ide yang terlintas dari pikirannya. Dia segera bangkit keluar dari kamar lalu berjalan menuju kamar Bastian.

Dara mengetuk pintu kamar Bastian pelan. "Bas, Bastian lo didalam kan?" panggil Dara dengan suaranya pelan, jika dia mengeluarkan suara sedikit keras maka terdengar dari kamar Gerry dan Danu yang ada disebelah. Panggilan itu tidak ada respon dari laki-laki itu. "Bastian, keluar bentar dong." pinta Dara.

Tak lama kemudian Bastian membuka pintunya. "Ada apa Dar lo gangguin gue aja deh."

"Bas, gue pengen makan ayam geprek." rengek Dara tanpa basa-basi.

"What?" sahut Bastian kaget.

"Gue lagi pengen makan ayam geprek Bas." ucap Dara lagi.

"Ya ampun Dar..! Lo tahu kan kita sekarang ada dimana?" tanya Bastian sedikit kesal.

"Ya gue tahu kalo kita lagi di Hamburg."

"Disini mana ada yang jual ayam geprek. Ayam geprek cuma dijual di indonesia, dan sekarang kita lagi ada dinegeri orang Dar. Lagian permintaan lo aneh-aneh banget sih, minta sesuatu tapi gak sesuai sama kondisi dan situasi."

"Gue tahu Bas kita di negeri orang, tapi gimana dong gue lagi pengen banget makan ayam geprek." rengek Dara lagi.

Bastian menggaruk kepalanya yang tak  gatal. "Ih pusing gue nurutin permintaan lo yang aneh-aneh gini, lagian lo kenapa gak minta sama pacar lo si Bagas." balas Bastian tiba-tiba wajahnya kusut mikirin permintaan Dara.

Imperfect loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang