special

266 28 2
                                    


Happy reading

****


Bagi Kebanyakan siswa, upacara bendera tiap senin pagi adalah menjadi rutintitas sekolah yang paling membosankan. Sepanjang upacara selama sekitar tiga puluh menit semua sistwa berkumpul berbaris dilapangan, mengikuti satu-persatu poin yang bicakan petugas upacara, yang susunannya mereka sudah hafal diluar kepala, sambil melawan bosan serta menahan panasnya terik matahari.

Pagi itu ratusan siswa berbaris dilapangan. Pada barisan kelas XII IPA 2, Dara, Sarah dan Clara malah berbaris rapat satu sama lain seperti tak mau berpisah satu detik pun, sedangkan murid lain fokus mendengarkan pembina sedang berbicara di podium dan mendengarkan pengumuman dengan serius. Dari sisi lain kelas XII IPS 1 tepat berada dikelas Bastian. Bastian yang sibuk mengobrol dengan kedua rekannya tanpa memperhatikan didepan.

"Yaampun Bagas gagah banget sih, beruntung banget sih loh Dar bisa punya pacar kayak Bagas. Jiwa pemimpinnya udah keliatan, cocok banget buat jadi imam loh" ucap Clara menggoda Dara sambil memandang Bagas yang sedang menjadi pemimpin upacara.

"Iya dong siapa dulu pacar gue." balasnya

"Lo pilih Bagas atau Bastian?" tanya Sarah menusuk.

Dara menatap Sarah geram. "Apaan sih loh, gue pasti pilih Bagaslah."

"Bukan suaminya?" bisik Sarah.

"Apaan sih."

Setelah melakukan ritual selesai yang dilakukan setiap hari senin yaitu upacara, akhirnya semua murid pun bubar dan berhamburan masuk kekelas masing-masing.

Bastian duduk dibawah pohon besar sembari menunggu guru mata pelajaran masuk sambil minum air mineral. Tiba-tiba Dara berlari kearahnya menumpahkan air yang hampir saja masuk kehidungnya, disusul oleh Sarah yang juga bikin kerusuhan hingga membuat Bastian kesal.

Bastian mendesis kesal seragamnya basah akibat air mineral yang akan diminum tumpah ke seragamnya, tanpa pikir panjang Dara dan Sarah kabur dari hadapan Bastian, karena dari ekspresi cowok itu sudah kelihatan sangat kesal dan marah. Emosinya sudah diujung kepala, rasanya dia ingin memakan orang.

Keputusan yang terbaik dengan mereka pergi dari hadapan Bastian, dengan emosinya meluap Bastian mengejar dua gadis itu hingga melewati ruang guru. Ketiganya saling kejar-kejaran sampai menabrak bu Intan yang sedang berjalan menuju kelas IPA XII 1, semua buku-buku terjatuh dan berserakan.

Bu Intan melotot, "Kalian." pekik bu Intan.

"Bu Intan kami minta maaf, kami gak sengaja."

"Iya bu Kami gak sengaja, minta maaf."

Ketiganya segera membereskan buku-buku yang berserakan dilantai lalu diberikan kepada Bu Intan dengan tubuh gemetar. "Sebagai hukumannya kalian ibu hukum mengerjakan 50 soal esai, dan dan besok siang sebelum jam 11 harus dikumpulkan" ucap Bu Intan tegas.
Dara, Bastian dan juga Sarah kaget mendengar hukuman dari Bu Intan. "Tapi bu banyak banget."

"Iya bu banyak banget 50 soal satu malam"

"Tapi bu-" ucapan Dara terpotong oleh bu Intan. "Komplain ibu tambahin hukumannya."

Dara menyengir. "Iya ibu"

Bu Intan melanjutkan langkahnya menuju IPA 1.

Imperfect loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang