part 55

111 9 9
                                        

Happy reading

*****

Bastian mengucek-ngucek matanya, penglihatanya masih kabur lalu dia membuka matanya perlahan. Dilihatnya Dara masih tertidur pulas disampingnya, sambil menggenggam tangannya. "Kasihan Dara pasti dia kecapean banget, dia nyenyak banget tidurnya."

Dara terbangun ketika Bastian berusaha ingin melepaskan genggamannya. "Eh Bastian lo udah bangun, sorry ya gue bangunnya kesiangan."

"Gak papa kok, udah lah kalo masih ngantuk mendingan tidur lagi aja."

Drrtt..Drt..

Suara ponsel Dara berdering dari atas meja, dia segera merogoh ponselnya lalu menganggkat sebuah video call dari Bagas.

"Halo" sapa Dara sambil merapikan rambutnya sedikit berantakan.

"Selamat pagi pacarnya Bagas." ucap Bagas dengan manis.

"Pagi juga sayang." balasnya.

"Kamu pasti baru bangun, ya kan?"

"Kok tahu sih?"

"Iyalah. Aku itu udah hapal banget sama muka kamu kalo bangun tidur. Pacarnya siapa sih cantik banget, gak dandan aja cantik apalagi kalo dandan." puji Bagas membuat Dara sedikir tersipu.

Bastian menatapnya malas, dia segera bangkit dan masuk kekamar mandi.

Dara menyadari reaksi Bastian yang tak suka, akhirnya dia segera menutup telfonnya. "Udah dulu ya sayang nanti aku telfon lagi, soalnya aku mau mandi dulu."

"Ya udah deh, nanti siang aku jemput kamu ya. Love you..?" ucap Bagas dari video call.

"love you to." balas Dara.

"Bye, see you..!" Bagas menutup telfonnya.

Dara bangkit mengejar Bastian yang kini sudah didalam kamar mandi, dia menempelkan kepalanya di pintu kamar mandi sambil mengedor-ngedor. "Bas bukain pintunya." pinta Dara.

"Mau ngapain sih Dar, sana gue mau mandi." sahut Bastian.

"Keluar dulu lah gue mau ngomong sama lo." pinta Dara lagi.

Ceklek

Bastian membuka pintunya. "Mau ngomong apa?"

"Lo cemburu ya sama Bagas?" tanya Dara.

"Gak, biasa aja." jawab Bastian.

"Jujur sama gue, lo cemburu kan gue dapat telfon sama Bagas."

"Iya, gue cemburu puas lo." Ketusnya melengos, wajahnya sedikit berubah jadi kesal.

Dara memutar wajah Bastian kehadapanya lalu menatapnya. "Dengerin gue ya, kita itu suami istri. Lo sama gue udah saling memeiliki, bahkan gue udah serahin seluruh hidup gue ke lo. Lo lebih berhak atas seluruh hidup gue, jadi lo gak perlu lagi cemburu sama orang lain. Lo lupa sama yang Semalem, itu udah ngebuktiin kalo gue bener-bener udah jadi milik lo seutuhnya, dan bukti yang paling nyata sekarang adalah anak yang gue kandung. Saat ini gue lagi ngandung anak lo, darah daging lo. Gue pengen belajar jadi istri yang baik buat lo, gue pengen jadi istri yang berbakti buat suaminya." jelas Dara panjang lebar.

Imperfect loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang