Happy reading
****
Dara sedang berdiri diparkiran sekolah menunggu Bagas keluar dari ruang OSIS. Tiba-tiba Bastian muncul berjalan kearahnya, membuat cewek memasang muka melas. "Hai Bumil." sapa Bastian sok Asyik.
"Ih apaan sih loh sok Asyik." sahutnya jutek.
"Iyelah jutek banget sih sama gue." balas Bastian.
"Cowok rese kayak loh itu pantes dijutekin." ucap Dara memandang Bastian dengan muka malas.
"Loh mau pulang ya?" tanya Bastian.
"Gak, mau konser." jawab Dara jutek.
"Hah konser? Yang ada hancur tuh acara kalo cewek galak kayak loh ngadain konser." Bastian terkekeh.
Dara memukul pundak Bastian, dan cowok itu hanya pasrah. Karena dia sudah terbiasa mendapatkan pukulan fisik dari Dara. "Udah ah loh ngeledekin gue, sebenernya loh mau ngapain disini? Ntar kalo Bagas lihat dia bakal marah lagi sama loh"
"Gue kesini mau minta maaf atas kejadian kemaren, gue gak bermaksud bikin Bagas cemburu." ucap Bastian.
"Gak papa, udah biasa kok loh jadi pengganggu dihubungan gue"
"Ya elah loh gitu banget sih sama gue. Oh ya gue boleh gak pegang perut loh?" tanya Bastian.
"Mau ngapain loh?" tanya Dara aneh.
"Gue mau ngerasain aja sekalian gue mau kenalan gitu sama calon anak kita." balas Bastian.
"Ribet banget sih loh, ya udah nih pegang." ucap Dara jutek. "Lagian ini kan baru empat minggu dede bayinya juga masih kecil." dumel Dara ketika Bastian memegang perutnya. Bastian merasakan getaran dari dalam perut Dara, dia pun tersenyum sambil menikmati reaksi anaknya yang masih didalam janin tersebut. "Hai sayang ini papa, kamu baik-baik ya didalam perut mama. Biar kamu bisa lahir kedunia ini dengan selamat, bisa ketemu mama dan papa." ucap Bastian lembut sambil mengusap perut Dara, sementara Dara tersenyum melihat Bastian yang begitu bahagia berbicara kepada calon anaknya.
"Eh Dar, Bayinya gerak." ucap Bastian antusias.
"Oh ya masa sih?" ucap Dara yang sudah tidak sabar, dia ikut memegang perutnya. "Iya dede bayinya gerak, kayaknya tahu deh kalo papanya ngajak ngobrol." tanpa disadari tangan keduanya menempel dengan begitu mesra. Dara dan Bastian saling menatap satu sama lain, lalu memandang kedua tangan mereka yang menempel.
"Bas, kira-kira dede bayinya cewek apa cowok?" tanya Dara.
"Gue kurang tahu sih, tapi gue pengennya dede bayinya cowok biar bisa kompakan sama gue."
"Cewek aja Bas, biar cantiknya sama kayak gue." balas Dara terkekeh.
Bastian memandang jijik. "Cowok."
"Cewek."
"Ya udah daripada kita ribut, semoga aja dede bayinya kembar" ucap Bastian.
"Ih enak aja kembar, loh mah enak lah gue yang ngelahirin butuh perjuangan antara hidup dan mati."
"lima lebih baik." balas Bastian terkekeh.

KAMU SEDANG MEMBACA
Imperfect love
Teen FictionCinta menyatukan dua insan. Menyatukan dua hati yang saling mencintai. Apa jadinya kalo jika di satukan sama orang yang gak pernah kita inginkan. Bastian dan Dara murid di Sekolah Trisatya, mereka dikenal sebagai murid yang selalu bersaing untuk me...