part 42

151 14 1
                                        

Happy reading

****

Dara mengenakan dress untuk menemani Bagas kepesta pernikahan salah satu guru sekolah mereka. Dia yang Tampil cantik dan elegan dengan warna yang tak mencolok dan tetap feminim menjadi pilihan kekinian sehingga terlihat kelihatan mewah. Setelah menyiapkan beberapa persiapan akhirnya dia pun keluar dari kamarnya, lalu menemukan Ayah dan Bunda nya sedang duduk diruang tengah. Mereka langsung menatap putrinya sudah sangat cantik dan anggun dengan baju dan makeup yang keliatan natural menghiasa wajah cantiknya.

"Kamu mau kemana sayang?" tanya Rossa berdiri memandang Dara dari atas sampai bawah.

"Dara mau pergi bund sama Bagas, keacara pernikahannya salah satu guru kita disekolah." sahutnya senang.

Ayas bangkit ikut berdiri dihadapan sang anak.
"Ya ampun anak ayah cantik banget, ayah aja sampai pangling loh lihat kamu." puji Ayah genit.

"Apaan sih, wajar dong kalo cantik siapa dulu dong orang tuanya."

Mereka terkekeh.

Tok..Tokkk

Suara ketukan pintu terdengar dari ruang tengah membuat mereka berhenti berbicara, Ayas segera membuka pintu terserbut sementara Dara menunggunya diruang tengah.

"Eh nak Bagas." ucap Ayas yang sudah membuka pintu beberapa detik yang lalu.

"Malam om, Dara nya ada?" ucap Bagas sambil mamggut patuh.

"Ada, silahkan masuk dia udah nungguin kamu didalam." sahut Ayas duduk diruang tamu. "Silahkan duduk. Dara, Sayang..!" Teriak Ayas.

"Ya yah." sahutnya sambil berjalan menuju ruang tengah.

Bagas terpana melihat kecantikan Dara, matanya melebar dan mulutnya terbuka dengan sempurna melihat ketampanan sang kekasih yang begitu cantik dan sangat anggun.

Dia menelan ludahnya, matanya tak berkedip melihat Dara yang saat ini sedang beridiri didepannya. "Kamu cantik banget malam ini." Puji Bagas spontan keluar dari mulutnya.

Dara tersenyum lebar. "Makasih, kamu juga ganteng banget hari ini." puji Dara balik.

"Udah tatap-tatapannya, nanti keburu malem loh sayang." ucap Rossa ketika Dara sedang bertatap-tatapan.

"Saya titip anak saya ya nak Bagas, dia adalah putri satu-satunya dikeluarga ini yang paling kami cintai." ucap Ayas tegas menepuk pundak Bagas.

Bagas mengangguk cepat. "Saya janji om, akan menjaga dan mengantarkan Dara dengan selamat." sahut Bagas lantang.

"Ayah, Dara pergi dulu ya." Dara menyalim kedua orang tuanya dan disusul oleh Bagas. Kemudian berjalan menuju halaman rumahnya,

"Kamu itu cantik banget malam ini, aku pangling banget sama kamu. Beruntung banget aku bisa punya pacar gak hanya baik, lembut tapi juga cantik." puji Bagas

"Apaan sih kamu gombal." balas Dara malu-malu.

"Udah yuk kita berangkat." Bagas membuka pintu mobil buat Dara. "Silahkan tuan putri." ucap Bagas yang begitu manis, dia sangat mencintai dan menyayangi Dara dan bahkan dia selalu bersikap istimewa terhadap Dara."

Sementara Bastian yang baru saja menepi ketika dia melihat Dara dan Bagas sudah naik kemobil. Cowok itu menatap istrinya dari kejauhan tanpa sepengetahuan keduanya. "Itu kan mobilnya Bagas, pasti dia yang jemput Dara. Ya udah deh kalo gitu gue berangkat sendiri aja." ucap Bastian yang terus memandang mobil Bagas yang sudah keluar dari halaman rumah Dara dan kini meninggalkan tempat itu.

Imperfect loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang