Happy reading*****
Bel berbunyi, Tapi Bagas masih berkumpul diruang rapat. Rapat pensi sekolah berlangsung dari istirahat sampai pulang sekolah. Pensi yang akan dilakukan pertama kali di SMA Pari Purna, oleh karena itu Bagas memutuskan untuk pulang lebih sore karena perisiapan pensi yang akan segera dilakukan disekllah dan selaku dia sebagai ketua OSIS.
Langkah Bagas mendadak berhenti, lima langkah lagi harusnya dia sudah masuk kedalam ruang OSIS. Namun kedatangan seorang gadis yang membuatnya harus terdiam.
"Sayang, kita pulang yuk aku udah capek banget nih."rengek Dara manja sambil menarik lengan Bagas.
"Kayaknya gak bisa deh, kamu pulang aja duluan." sahut Bagas dingin.
"Ih kok kamu gitu sih, biasanya kamu kalo diajak pulang bareng pasti seneng" Dara menarik sudut bibirnya dia melengos.
"Itukan biasanya, sekarang aku emang lagi sibuk banget buat pensi sekolah."
"Ya udah deh." Dara memeluk Bagas.
"Apaan sih kamu, ini masih lingkungan sekolah gak enak kali diliat orang." Bagas melepaskan pelukan dari Dara.
"Kamu kok gitu sih, udah ah mendingan aku pulang." ucap Dara dengan tatapan kesal. Dia mendesis kesal lalu pergi meninggalkan halaman sekolah.
Baru saja Dara keluar dari halaman sekolah, dengan kesal dia mendapatkan perlakuan yang tak mengenakan dari Bagas. Sebuah botol minuman kaleng yang dia tendang sekuat tenaga hingga mengenai Bastian yang baru keluar dari sekolah, botol itu jatuh kena kepalanya sampai cowok itu terjatuh dari motor. Cowok itu terkapar dan tak sadarkan diri depan gerbang sekolah.
Dara menoleh, matanya melebar dan mulutnya terbuka dengan sempurna melihat Bastian sudah terkapar dijalan. "Bastian, mampus gue." Dara bergegas memghampiri Bastian. "Bastian bangun, Bastian" ucap Dara panik, dia menepuk kedua pipi. Lalu mendengar denyut nadinya. "Bastian jangan mati dulu, gue gak mau jadi janda. Bastian bangun, ih dia pingsan lagi. Apa gue kasih nafas buatan aja kali ya." Dara menarik nafas panjang, melihat suasana disekitarnya. "Aman kayaknya gak ada yang lihat kalo gue ngasih nafas buatan dia, Bianca maafin gue ya tapi gue terpaksa ngelakuin ini." perlahan mendekatkan kepalanya kearah Bastian sambil memejamkan mata. Baru saja dia ingin menempelkan bibirnya ke Bastian, tiba-tiba Bastian membuka matanya lalu berteriak. "Aaaghh." teriak Bastian. Dengan reflek Dara menampar pipi Bastian, lalu dia segera bangkit.
Cowok itu memegang pipinya yang panas. "Kok gue ditampar sih, kan loh salah harusnya gue yang marah."
"Sorry, gue kelepasan. Habis nya loh tiba-tiba teriak jadi kaget gue."
Bastian bangkit dia melihat motornya. "Yah motor gue velk nya pecah." cowok itu menatap Dara kesal. "Gara-gara loh motor gue velknya pecah. Sekarang gue gak mau tahu loh harus ganti rugi."
"Ya sorry, ya udah berapa gue harus ganti rugi?" tanya Dara bete.
"10 juta." ucap Bastian sinis.
"Loh gila ya, uang jajan dikasih bokap gue aja gak sebanyak itu."
"Ya gue gak mau tahu, loh harus ganti rugi"

KAMU SEDANG MEMBACA
Imperfect love
Novela JuvenilCinta menyatukan dua insan. Menyatukan dua hati yang saling mencintai. Apa jadinya kalo jika di satukan sama orang yang gak pernah kita inginkan. Bastian dan Dara murid di Sekolah Trisatya, mereka dikenal sebagai murid yang selalu bersaing untuk me...